Kerjasama Telkom - Reshetnev untuk Telkom 3

VIVAnews - Telkom hari ini menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan Rusia, ISS Reshetnev, untuk pengadaan satelit telkom 3.

Kontrak yang ditandatangani keduanya, meliputi pembuatan satelit, jasa peluncuran, penyedian perangkat pengendali satelit, serta pelatihan (training) dan magang (internship). 

Pengadaan satelit dilakukan ISS reshetnev dengan menggunakan perangkat komunikasi yang dibuat oleh Thales Alineaspace, dan diluncurkan dengan peluncur proton m-breeze. 

Satelit telkom 3 memiliki kapasitas 42 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder berkapasitas 36MHz Standar C-Band 8 transponder extension C-Band masing2 54MHz dan 4 transponder Ku-Band masing-masing 36MHz dan 6 transponder Ku-Band masing2 kapasitas 54MHz.

untuk yang standar c-band, diharapkan mencakup skala geografis terbesar yakni indonesia dan asean. Extension c-band untuk indonesia dan malaysia. Ku-band hanya untuk indonesia.

"Dari 42 transponder tersebut, 40 hingga 45% di antaranya atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan. sedangkan sisanya, 55% untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom group," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah di sela penandatanganan kontrak pengadaan satelit Telkom 3 di Graha Cipta Caraka.

Lebih lanjut Rinaldi mengatakan, telkom yakin bahwa permintaaan akan transponder masih tumbuh. Pemanfaatan transponder di indonesia lebih dari 160 transponder untuk GSM backhaul, data, selanjutnya untuk penyiaran. Sementara, pasokan domestik yang dilakukan oleh Telkom, Indosat, Cakrawala, dan PSN, hanya 101 transponder. Permintaaan saat ini masih tumbuh untuk keperluan penyiaran, 3G, internet triple play, dan quardraple. 

Sebelumnya Telkom telah mengoperasikan satelit Telkom 2 pada 12 November 2005 yang diluncurkan oleh roket Ariane 5 milik Arianespace di Guyana Perancis. ISS Reshetnev memenangkan tender dan mengalahkan Orbitalscince, Loral, serta Tales Alinea.

"Dalam tender, secara teknologi, satelit yang ditawarkan ISS setingkat dengan kualifikasi satelit yang dimiliki telkom saat ini, hanya saja telkom memilihnya karena nilai harganya lebih murah dibandingkan satelit yang dipakai telkom sebelumnya. Ini jelas membuat Telkom lebih efisien dari segi biaya. Satelit ini juga melengkapi infrastruktur Telkom di samping kabel fiber optik," kata Sofyan Djalil.

"Pengadaan satelit Telkom 3 ini membutuhkan waktu 20 bulan, yang diharapkan rampung dan diluncurkan pada Agustus 2011. Saya harap tidak terlambat. Meskipun ini adalah pertamakali kami bekerjasama dengan Reshetnev Rusia untuk pengadaan satelit, Reshetnev telah memenuhi kriteria yang kami butuhkan. Terutama kapabilitasnya dalam menunjang penyelenggaraan telekomunikasi di indonesia," ucap Rinaldi.

"Saya yakin kontrak kerjasama ini akan membangun hubungan bilateral yang baik antara Rusia dan Indonesia untuk ke depannya," kata Victor Kosenko, First Deputy of General Designer and General Director ISS Reshetnev.

Kembali Beroperasi, Pabrik Roti di Gaza Diserbu Ratusan Warga Palestina hingga Antre Berjam-jam
Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23

Timnas Indonesia meraih kemenangan atas Australia dengan skor 1-0 dalam Piala Asia U-23 Grup A di Stadion Abdullah Bin Nasser pada Kamis malam kemarin, 18 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024