Lurah Yogya Tak Setuju Pemilihan Gubernur

VIVAnews – Perwakilan lurah Yogyakarta mengancam menjadi golongan putih bila daerahnya melaksanakan Pemilihan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka menginginkan presiden menetapkan jabatan gubernur secara langsung, tanpa melalui proses pemilihan kepala daerah.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

Ancaman itu muncul saat rapat dengar pendapat tentang RUU Keistimewaan Yogyakarta di ruang komisi bidang pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin 20 Oktober 2008. Rapat yang dihadiri paguyuban lurah Yogya ini dipimpin Ketua Komisi II EE Mangindaan dari Fraksi Demokrat.

“Kalau seandainya ada pemilihan gubernur kami tidak akan memilih. Dan keadaan akan chaos. Siapa yang akan bertanggung jawab,” kata seorang lurah dalam sidang itu.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Dalam sesi penyampaian pendapat, lurah menghendaki posisi gubernur dijabat Sri Sultan Hameng Buwono X dan penerus kerajaan Yogya. Para lurah dan kepala desa khawatir, bila dilakukan pemisahan jabatan, kondisi Yogya memburuk. “Kami ini paguyuban lurah dipilih rakyat. Kami mngetahui aspirasi rakyat,” katanya.

Perwakilan lurah dan kepala desa yang hadir di Komisi UI berasal dari Paguyuban Sleman, Paguyuban Bantul, Paguyuban Kulonprogo, Paguyuban Gunung Kidul. Selain itu dari Forum Masyarakat Yogya di Jakarta.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League
Brigade al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024