Dugaan Ijazah Palsu

Sukmawati Soekarnoputri: No Comment

VIVAnews - Ketua Umum Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme Sukmawati Soekarnoputri terancam dilaporkan ke polisi terkait dugaan penggunaan ijazah palsu. Putri mantan Presiden Soekarno itu tak berkenan memberikan informasi alias bungkam soal ancaman pelaporan tersebut.

Sukmawati Soekarnoputri sama sekali tidak mau memberikan komentarnya usai mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Oktober 2008. "No comment. No comment. No comment. No comment. No comment," tegas Sukmawati yang didampingi tim kuasa hukumnya.

Kedatangan Sukmawati untuk memeriksa hasil laporannya soal kisruh kepengurusan di Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme. "Tidak ada urusannya dengan ijazah palsu. Sudah ada laporan yang lama," ketusnya.

Sukmawati mendaftarkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Bali dengan nomor urut 1. Sukma menggunakan ijazah SMAN 3 Jakarta dan SMA 22 Jakarta. SMAN 3 Jakarta menyatakan Sukmawati memang pernah bersekolah di sekolah yang terletak di Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan, itu, tapi tidak ada dokumen yang menyatakan Sukmawati keluar dalam keadaan lulus. Anggota Badan Pengawas Pemilu, Bambang Eka Cahya Widodo, menyatakan telah menindaklanjuti kasus ini secara pidana dan administratif.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan
Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024