Alamat: Jl. 17 Agustus No. 69 Manado
Telepon: 0431-865559 ext.176,179, 172
Fax:(0431) 855950
Email:kpde@sulut.go.id
Website: www.sulut.go.id
Provinsi Sulawesi Utara terletak di ujung utara Pulau Sulawesi dan memiliki luas wilayah 15.376,99 km2 dengan ibukota Manado. Provinsi ini berbatasan dengan Laut Sulawesi, Samudra Pasifik dan Republik Filipina di sebelah utara, Laut Maluku di sebelah timur, Teluk Tomini di sebelah selatan dan Provinsi Gorontalo di sebelah barat. Provinsi ini beribukota di Manado.
Jumlah penduduk sebesar 2,21 juta jiwa (Oktober 2008) dengan tingkat kepadatan penduduk 158 kilometer persegi (2008). Jumlah penduduk usia produktif (Agustus 2008) adalah 1,67 juta jiwa dengan jumlah angkatan kerja mencapai 1,02 juta orang dan jumlah penduduk bukan angkatan kerja sebanyak 648 ribu orang. Jumlah penduduk yang bekerja berjumlah 912 ribu orang dan jumlah pengangguran sebanyak 108 ribu. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah 10,65 persen dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 61,16 persen.
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebanyak 251 ribu jiwa (11,42 persen) dimana 68,4 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2008 sebesar Rp 845.000. Jumlah penerima BLT (2005) menurut kategori sangat miskin sebanyak 33 ribu jiwa, miskin sebanyak 61 ribu jiwa, dan mendekati miskin sebanyak 34 ribu jiwa.
SUMBER DAYA ALAM
Pertanian, Perkebunan dan Perikanan
Luas lahan sawah sebesar 100 ribu ha yang meliputi lahan sawah irigasi teknis, lahan sawah irigasi semi teknis, lahan sawah irigasi non teknis, lahan sawah tadah hujan dan areal sawah pasang surut. Hasil padi yang diproduksi mencapai 471 ribu ton. Hasil palawija, hortikultura, sayur-sayuran, buah-buahan sebesar 701 ribu ton dengan luas lahan yang digunakan 342 ribu ha. Potensi tanaman perkebunan adalah kelapa, cengkeh, pala, kopi, kakao dan vanili. Luas perkebunan kakao adalah 4 ribu ha. Perkebunan tanaman pala berada di Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Tonasa. Hasil produksi perikanan mencapai 164 ribu ton yang terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
Kehutanan
Hutan di Provinsi Sulawesi Utara seluas 1,88 juta ha yang terdiri dari hutan lindung, hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produk konversi dan hutan suaka alam. Hasil kehutanan yang dihasilkan adalah jenis kayu besi, meranti, kayu lokal lainnya, rotan, damar, kayu manis, ijuk,daun woka dan lainnya.
Pertambangan
Potensi pertambangan di Provinsi Sulawesi Utara meliputi tembaga, emas, perak, nikel, titanium, besi, mangan semen, pasir besi/hitam, belerang, kaolin dan bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass.
Tabel 1
Persebaran Potensi Pertambangan
No | Potensi Tambang | Lokasi |
1 | Tembaga | Kab. Bolaang Mongondow, Kab.Minahasa, dan Kab. Sangihe Talaud |
2 | Emas dan Perak | Kab. Sangihe Talaud, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Utara, Kab. Minahasa Selatan dan Kab. Bolaang Mongondow |
3 | Nikel dan Titanium | Kab. Sangihe Talaud |
4 | Besi | Kab. Minahasa |
5 | Mangan | Kab. Minahasa |
6 | Semen | Kab. Bolaang Mongondow |
7 | Pasir Besi/ Hitam | Kab. Sangihe Talaud, Minahasa dan Gorontalo |
8 | Belerang | Kab. Minahasa dan Kab. Bolaang Mongondow |
9 | Kaolin | Toraget Minahasa |
Sedangkan untuk persebaran bahan galian C seperti pasir, batu, krikil dan trass hampir merata di seluruh Sulawesi Utara. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 7,73% (yoy)., dimana konsumsi baik konsumsi rumah tangga maupun swasta. memberikan kontribusi paling besar. Selain itu, seluruh sektor juga ikut memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama aktivitas pembangunan infrastruktur yang membawa multiplier effect pada seluruh sektor ekonomi yang ada. Pada September 2009, Kota Manado mencatat deflasi sebesar 0,01% (yoy). Penurunan ini dipicu oleh ketersediaan kebutuhan bahan pokok yang mampu memenuhi permintaan yang tinggi menjelang dan pasca hari raya Idul Fitri. Selain itu, realisasi beras miskin pada bulan tersebut telah mencapai 75%. Alokasi dana dari pemerintah pusat ke Provinsi Sulawesi Utara diperkirakan mencapai Rp9,22 Triliun atau naik 17,12% dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan komponen penyusunnya, kenaikan dana alokasi pemerintah pusat terutama berasal dari Dana Perimbangan (DAU/DAK) yang naik 23,45% mencapai jumlah Rp5,34 Triliun. Berikutnya adalah Dana Sektoral Pada tingkat provinsi, kinerja keuangan pemerintah hingga triwulan III 2009 relatif lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sampai dengan September 2009, total pengeluaran pemerintah mencapai Rp656,72 milliar atau mencapai 57,96% dari target pengeluaran dalam APBD-P sebesar Rp1.133,16 milliar. Sementara itu, total penerimaan pemerintah telah mencapai Rp783,09 milliar atau baru 75,37% dari target
KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009
yang naik 8,38% mencapai Rp3,09 Triliun dan Dana Dekonsentrasi/Tugas Perbantuan yang naik 13,79% mencapai Rp788 milliar.
penerimaan dalam APBD-P sebesar Rp1.039,06 milliar. Jumlah penerimaan yang lebih besar dibandingkan realisasi menyebabkan keuangan pemerintah hingga triwulan III 2009 mengalami surplus sebesar Rp126,36 milliar.