Implementasi SNI Rendah

VIVAnews - Ketua Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi menyayangkan rendahnya kesadaran produsen menerapkan SNI. "Hingga Juli 2008, hanya 12 persen jenis produk yang menerapkan SNI dari total SNI yang sudah dikeluarkan," katanya, di Jakarta, Rabu 5 November 2008. 

Rendahnya kesadaran tersebut dipicu pada keengganan produsen untuk menghadapi kerumitan proses sertifikasi, dan juga biaya yang dikeluarkan. BSN mengaku sulit untuk mengatur produsen harus menerapkan SNI. "Oleh karena itu, sifatnya sukarela," ujarnya. 

Padahal, menurutnya, sertifikasi produk itu penting sebagai jaminan kualitas produk, baik di pasar domestik maupun internasional. Tapi, menurut Bambang, BSN optimistis angkanya akan meningkat terus. "Baru saja kami susun 126 SNI yang akan dipublikasikan pada puncak perayaan bulan mutu nasional tanggal 24-25 November," tambahnya.

Selain itu, permintaan pasar dunia akan produk bersertifikat internasional semakin meningkat. "BSN itu kan pintu masuk pada sertifikasi ISO," ujarnya.

Bambang mencontohkan pada ekspor kaca pengaman mobil milik PT Mulia Glass ke negara Eropa. "Setelah Mulia Glass menginformasikan penerapan SNI, negara tujuan ekspor kemudian mempertanyakan keberadaan SNI pada kompetitor lain," kata Bambang.

Hingga kini, BSN telah mengeluarkan lebih dari 6.000 SNI. "Tidak hanya barang, SNI juga untuk jasa, hasil laboratorium, dan sumber daya manusia," ujar Sekretaris Jenderal Komite Akreditasi Nasional (KAN) Sunarya di tempat yang sama.

SNI barang ada sekitar 2500, sisanya non barang. Sedangkan SNI wajib yang sudah diregulasi Departemen Perindustrian, tambah Sunarya, sudah ada sekitar 80 SNI. "Hanya produk-produk yang terkait kesehatan, keselamatan, dan lingkungan masyarakat yang diprioritaskan wajib SNI," imbuhnya.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
VIVA Militer: Serangan rudal Iran menghantam pangkalan udara militer Israel

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024