Yahoo Bujuk Microsoft Agar Beli Saham

VIVAnews - Terancam krisis keuangan setelah kerjasama iklan dengan Google batal, Yahoo kini mencoba "memohon" kepada Microsoft agar bersedia membeli sahamnya. Padahal dulu saat Microsoft ingin membeli sahamnya, Yahoo menolak mentah-mentah karena harga yang diajukan dianggap terlalu murah. 

"Kini, saya yakin hal terbaik yang dapat dilakukan Microsoft yaitu dengan membeli [saham] Yahoo," kata CEO Yahoo, Jerry Yang. Saat itu dia tengah hadir di acara ""Web 2.0 Summit" di San Fransisco, Amerika Serikat, Rabu malam 5 November 2008 waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Yang mengaku belum ada pembicaraan lagi dengan Microsoft. Namun dia menegaskan bahwa pimpinan Yahoo "tetap bersikap terbuka menerima segala hal" setelah Google batal menjalin kerjasama. Pasalnya, Google terancam gugatan hukum pemerintah AS bila mewujudkan kerjasama iklan dengan Yahoo.  

Menurut Departemen Kehakiman AS, langkah kemitraan yang dilakukan dua perusahaan layanan informasi berbasis internet terkemuka di dunia tersebut akan menguasai lebih dari 90 persen dari pasar periklanan melalui internet di AS. Kongsi antara Yahoo dan Google cenderung membuat mereka lebih dianggap sebagai "rekanan" ketimbang sebagai pesaing satu sama lain dan itu melanggar undang-undang kompetisi bisnis di AS.

Setelah kerjasama dengan Google gagal, Yahoo mencoba merayu kembali Microsoft untuk membeli saham. Sejak awal 2006, Microsoft berminat membeli saham Yahoo sebesar US$ 33 per lembar sehingga secara keseluruhan mencapai US$ 47,5 miliar. Namun tawaran itu ditampik Yang. Pasalnya, dia meminta Microsoft membeli saham dengan harga US$ 37 per lembar. 

Keuangan Yahoo pun tengah bermasalah sehingga memutuskan hubungan kerja atas 1500 karyawan - atau 10 persen dari jumlah keseluruhan - hingga akhir tahun. (AP)

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati
Kotak P3K di mobil

Kotak di Mobil Ini Sering Dianggap Remeh, padahal Fungsinya Penting

Dengan memperhatikan hal tersebut, Anda dapat membantu diri sendiri dan orang lain dalam situasi darurat.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024