Iklan PKS Munculkan Pendiri NU

PKB Tuduh PKS Munafik & Kekanak-kanakan

VIVAnews - Partai Kebangkitan Bangsa menilai pemakaian gambar pendiri Nahdhatul Ulama, KH Hasyim Asyari, oleh Partai Keadilan Sejahtera tidak tepat. PKS tidak dikenal dekat dengan Nahdhatul Ulama dan basis kulturalnya juga berbeda jauh.

"Tokh selama ini PKS tidak mempraktekkan cara-cara keagamaan dari sosok Hasyim Asyari. Jadi iklan ini adalah kamuflase yang bersifat kekanak-kanakan. Itu sebetulnya ciri orang yang munafik, menampilkan kebaikan, padahal belum tentu demikian," kata Ketua Dewan Pimpinan PKB, Marwan Jafar, dalam diskusi di Press Room Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 November 2008.

"Dalam konteks politik, iklan PKS itu jualan juga. Mereka menggunakan hak milik orang lain tanpa izin, denganĀ  sengaja pula. Kalau dikatakan untuk rekonsiliasi, iklan tersebut justru menuai konflik horizontal dan vertikal baru," lanjut Marwan. Masyarakat di akar rumput bisa terprovokasi dengan iklan itu dan bisa terus merembes jadi konflik sosial yang lebih luas.

PKS menggunakan sosok Hasyim Asyari, Soeharto, Soekarno, dan sejumlah tokoh lainnya dalam iklan berdurasi 15 detik yang ditayangkan selama 3 hari. Iklan itu ditutup dengan mengatakan semua tokoh itu adalah guru bangsa.

Terungkap, Polisi Sebut Chandrika Chika Sudah Setahun Lebih Pakai Ganja: Menganggapnya Hal Lumrah
Suasana di rumah duka Mooryati Soedibyo

Suasana Rumah Duka Mooryati Soedibyo, Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga

Pendiri Mustika Ratu sekaligus pencetus ajang Puteri Indonesia, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu dini hari, 24 April 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024