Pupuk Langka di Purbalingga

Bupati Ancam Cabut Ijin Penjualan Pupuk

VIVAnews – Emosi Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Triyono Budi Sasongko naik ketika tahu petani harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan pupuk, yakni Rp 70 ribu per sak atau seberat 50 kilogram. Padahal harga eceran tertinggi (HET) pupuk yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 60 ribu per sak.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

”Kalau ada pengecer dan distributor menjual diatas HET, akan saya cabut ijinnya,” kata Triyono ketika melakukan sidak di sejumlah pengecer, Rabu 26 November 2008. Sidak dilakukan menyusul kelangkaan pupuk di Purbalingga.

Menurut salah satu pengecer, Nani, dia terpaksa menaikan harga jual. ”Sulit kalau jual di harga Rp 60 ribu, untungnya sedikit,” katanya. Apalagi, katanya, di tingkat pengecer pasokan pupuk hanya seminggu sekali, pada hari Rabu.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Sejumlah petani mengaku pemupukan padi di sawah mereka terlambat hingga dua bulan. Beberapa dari mereka akhirnya memilih pupuk alternatif, pupuk kandang.

Kelangkaan pupuk terjadi hampir merata di seluruh Indonesia. Dewan pun akhirnya memutuskan turun tangan. Dewan mengundang Menteri Pertanian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Kepala Kepolisian RI dalam koordinasi soal pupuk pada Rabu, 26 Oktober 2008, pukul 15.00 WIB.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Laporan: Robbi/Purbalingga

Menurut Ketua Dewan, Agung Laksono, perlu langkah-langkah darurat supaya pupuk bisa diterima petani dengan segera.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024