BI: Kondisi Bank Century Memburuk Sejak Juni

VIVAnews - Bank Indonesia mengungkapkan kondisi PT Bank Century Tbk sudah memburuk sejak Juni 2008.

"Itu sejalan dengan kondisi keuangan global yang memburuk," ujar Gubernur BI Boediono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Keuangan DPR di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2008.

Boediono menjelaskan pada Juni, kondisi Century yang dikenal sebagai bank kelas menengah kecil ini sudah mengalami selisih pendapatan bunga yang negatif atau negative spread. Artinya, pendapatan bunga kredit atau surat berharga lebih kecil ketimbang beban bunga simpanan yang ditanggung.

Menurut Boediono, itu bisa terjadi karena sebagian besar aset bank berupa surat berharga yang bermutu rendah dan US Treasury Stript yang berbunga rendah. Bank sentral kemudian mengkategorikan surat berharga tersebut sebagai aset macet.

Bahkan, persoalan itu semakin mendalam karena aset yang diambil alih (AYDA) sebagai solusi untuk menyelesaikan aset bermasalah sulit dijual tunai. Akibatnya, bank mengalami kesulitan likuiditas yang sementara waktu masih bisa ditutup melalui pendanaan dari transaksi pasar uang antar bank.

Pada November, kondisi Century kian memburuk sehingga dilarang ikut kliring oleh Bank Indonesia. Alasannya, bank ini tak bisa menyetorkan dana pre-fund atau dana cadangan untuk antisipasi jika Century tak bisa mengikuti kliring.

Pada 21 November, Lembaga Penjamin Simpanan mengambil alih bank ini karena rasio modalnya sudah minus 2,3 persen. LPS pun menyuntikkan dana lebih dari Rp 2 triliun untuk membuat bank ini kembali sehat.

Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia
Vidi Aldiano

Ternyata Vidi Aldiano Suka Berburu Free Ongkir dan Selalu Menang War Produk

Selebriti Vidi Aldiano mengaku suka belanja online dan berburu gratis ongkos kirim. Hal ini ia terapkan demi menghemat pengeluaran.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024