Jelang Pelantikan Presiden Barack Obama

Inilah Pengamanan Pelantikan Obama

VIVAnews - Puluhan ribu petugas kepolisian, agen federal, pasukan pengaman nasional dikerahkan untuk mengamankan upacara pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Selasa pagi 20 Januari 2009 (Selasa malam WIB). Mereka disebar di darat, air, dan udara di sekitar lokasi pelantikan untuk memastikan keamanan inagurasi Obama.

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Pejabat keamanan federal menilai bahwa upacara pelantikan presiden berkulit hitam pertama di AS ini memang menjadi sasaran empuk para pembuat onar. Apalagi sebanyak 2 juta orang bakal mengunjungi Washington DC untuk melihat pelantikan bersejarah tersebut.

Agen FBI dan pejabat intelijen melalui sumber-sumber rahasia di AS dan seluruh dunia telah melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada kejadian yang akan mengganggu inagurasi. Menteri Keamanan Dalam Negeri Michael Chertoff telah mengatakan bahwa selama acara inagurasi, petugas intelijen akan terus menyisir lokasi. "Menurut rencana, kami akan mengawasi keamanan tiap menit, mulai sekarang hingga akhir acara tanggal 20 [Januari]," kata Chertoff, seperti dikutip dari stasiun televisi CNN, Senin 19 Januari 2009.

Direktur Secret Service Mark Sullivan mengatakan, "Saat ini kami tidak menerima ancaman sepertinya akan terjadi, yang mengarah pada pelaksanaan inagurasi." Sejak Obama terpilih, jumlah ancaman kepada Obama terus meningkat. FBI mengatakan bahwa itu wajar terjadi sebelum upacara pelantikan terlaksana. Namun FBI tidak merilis berapa angka pasti jumlah ancaman yang ditujukan bagi Obama.

Secret Service yang mengkoordinasikan pengamanan upacara pelantikan akan melibatkan 58 federal, negara bagian, dan agen lokal. Mereka akan saling berkoordinasi di bawah komando Secret Service. Pos pemeriksaan didirikan, dan tim penyamar disebar untuk mengawasi orang atau kendaraan yang mencurigakan.

Anjing pelacak akan bertugas menyisir lokasi kalau-kalau terdapat bom atau bahan peledak lain. Selain anjing pelacak, kuda terlatih juga dikerahkan di tengah keramaian orang. Ribuan kamera pengawas dipasang untuk mengawasi kegiatan, penembak jitu siap menempati lokasi, dan alat sensor akan dimanfaatkan untuk mendeteksi bahan kimia, biologi, radioaktif, dan ancaman senjata nuklir.

Menurut Chertoff, sebagai tambahan, 8.000 petugas polisi dari Distrik Columbia dan wilayah yurisdiksi lain dikerahkan. Tak ketinggalan 10.000 Penjaga Nasional, 1.000 personel FBI, dan ratusan petugas lain dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, Petugas Pengaman National Park dan Kepolisian Capitol AS. Selain itu, sekitar 20.000 anggota Pengaman Nasional siap bertugas jika terjadi keadaan darurat.

Perancang sistem keamanan telah melakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan adanya alat peledak, bom bunuh diri, dan pemakaian senjata pemusnah massal. Namun, Chertoff tidak menyangkal bahwa aksi teror yang dilakukan secara individu atau oleh sekelompok kecil orang memang akan sulit dideteksi.

Namun Sullivan yakin bahwa segalanya akan berjalan sesuai rencana. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Yang penting sekarang adalah kita melakukan apa yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa acara ini akan berlangsung aman, dan peristiwa bersejarah ini akan menjadi momen menyenangkan bagi semua orang, dan sangat jelas bahwa hari penting itu bukanlah hari tentang sistem pengamanan, tetapi hari tentang presiden kita dan hari tentang negara kita," tegas Sullivan.

Sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK

Putusan MK Bersifat Final, Prof Niam: Kontestasi Telah Usai, Saatnya Bersatu

Putusan MK yang sifatnya final dan mengikat itu menandakan kontetasi Pilpres 2024 sudah selesai.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024