Unsur Politik Pengaruhi Stimulus Kedua

VIVAnews - Realita politik ikut menjadi pertimbangan pemberian stimulus tahap dua. Tidak hanya itu, besarnya stimulus juga disesuaikan dengan kesepakatan negara-negara G20.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani usai Jumpa Pers hasil-hasil pertemuan G20 di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin, 16 Maret 2009.

Menurut Sri Mulyani terkait kesepakatan G20 yang meminta agar stimulus fiskal minimal 2 persen, diperuntukkan bagi negara-negara yang sudah kronik. "Untuk Indonesia apalagi pertumbuhannya masih positif, kondisinya disesuaikan," katanya.

Pemerintah terlebih dahulu akan melihat hasil stimulus fiskal dari laporan kuartal tahap dua. Dari laporan ini selanjutnya akan diketahui apakah dampak krisis lebih dalam atau tidak. "Sehingga jika diperlukan stimulus kedua, itu bisa di APBN-P," ujar Menkeu.

Namun dari sisi berapa yang akan dikucurkan untuk stimulus tahap kedua ini tergantung nanti. "Untuk stimulus kedua dan 2010, kita masih nanti. Jangan lupa,  DPR pertengahan tahun ini baru dan masa Pemilihan Presiden," ujar Menkeu. Jadi untuk penentuan ini dilihat realita politik, sisi besarannya tergantung kebutuhan dan juga sisi kepantasan.

Sri Mulyani menegaskan penambahan ini tergantung kepentingan nasional dan dilihat dari kemampuan APBN Indonesia.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Kim Min-jae saat Napoli melawan Inter Milan

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024