Triwira Ikut Konsorsium Tawar Newmont

VIVAnews - PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL) kabarnya tertarik membeli divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara melalui konsorsium perusahaan tambang.
 
Menurut sumber VIVAnews, perseroan berencana membeli saham Newmont karena dikabarkan bakal mendapatkan suntikan dana dari investor asing. "Pihak asing, memang ada dibalik rencana pembelian saham Newmont oleh Triwira," ujarnya di Jakarta, Rabu malam, 15 April 2009.

Jerry Stevenson, sekretaris perusahaan Triwira Insanlestari ketika dikonfirmasi mengakui, dirinya belum mendapatkan informasi tersebut dari jajaran direksi. Mungkin, kata dia, berita itu hanya dihembuskan pihak tertentu saja untuk meramaikan pasar. "Belum ada informasi apa-apa dari direksi, jadi tidak benar itu," tutur dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 16 April 2009.

Per 31 Maret 2009, PT Hengtraco Protecsindo menguasai saham berkode TRIL sebanyak 74,43 persen, PT Kereta Api Indonesia 6,61 persen, dan Merrillynch, Pierce, Fenner and Smith Securities Account sebanyak 9,26 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Rabu, 15 April 2009, TRIL ditutup menguat Rp 1 (0,57 persen) di level Rp 175. Broker Recapital Securities dengan kode LK tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Triwira.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal berpendapat, bila rencana tersebut benar adanya bisa mendongkrak kinerja dan pergerakan saham perseroan. "Kalau benar, akumulasi TRIL," kata dia.

Namun, dia mengakui, kalau melihat kocek perseroan, sepertinya langkah tersebut berat untuk dilakukan sendiri. Kecuali, ada pihak tertentu yang menyokong dana untuk membeli saham Newmont tersebut. "Sepertinya ada yang menunggangi TRIL," ujar Ukie.

Sementara itu, pada akhir 2008, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 110,91 miliar atau meningkat 0,27 persen dari periode yang sama 2007 sebesar Rp 110,61 miliar.

Namun, peningkatan itu tidak diikuti laba bersih. Sebab laba bersih TRIL turun 42,60 persen menjadi Rp 10,72 miliar dari akhir 2007 yang sebesar Rp 18,68 miliar.

Indonesia, Singapore Discuss Labor Cooperation
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengakui kurangnya armada KA Feeder yang beroperasi merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh KA Cepat Whoosh

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024