Krisis Keuangan Global

Apartemen The Wave Bakrieland Terjual 50%

VIVAnews - Apartemen The Wave at Rasuna Epicentrum yang dibangun PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) saat ini terjual 50 persen dari total 861 unit yang ditawarkan. Tingginya permintaan konsumen kelas menengah atas menjadi pemicunya.

"Kalangan menengah atas tetap berminat pada hunian vertikal," kata President Director & CEO Bakrieland Development Hiramsyah S Thaib saat pemasangan tiang pancang (ground breaking) The Wave at Rasuna Epicentrum di Jakarta, Sabtu, 8 November 2008.

Menurut Hiramsyah, permintaan hunian vertikal atau apartemen untuk segmen menengah atas tidak terlalu terpengaruh dengan adanya krisis global. Hal itu dibuktikan dengan masih tingginya permintaan apartemen yang dibangun perseroan. "Sejak akhir Januari-Oktober 2008, pra penjualan (pre selling) The Wave mencapai 50 persen dari total 861 unit yang kita tawarkan pada tahap pertama," jelasnya.

Dia mengatakan, meski kalangan menengah atas tetap selektif dalam memilih hunian vertikal, tapi bagi pengembang berkualitas dan berpengalaman tidak akan terlalu berpengaruh. Sebab, konsumen selalu mendahulukan kepercayaannya dalam memilih produk properti. "Produk-produk kita sudah terbukti," ujar Hiramsyah.

Hiramsyah optimistis, bila tiga menara (tower) yang dibangun perseroan pada tahap pertama itu terjual sekitar 60 persen dalam waktu dekat sudah melebihi target. Sebab, rata-rata ground breaking untuk segmen apartemen biasanya dilakukan setelah terjadi penjualan unit sebesar 25-35 persen. "Jadi, ini merupakan prestasi karena saat pemasangan tiang pancang dilakukan penjualan sudah mencapai 50 persen," jelasnya.

Dia mengakui, pembangunan The Wave at Rasuna Epicentrum tersebut terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama yang dikerjakan mulai 2008-2010, menelan investasi sebesar Rp 400 miliar untuk pembangunan tiga menara. Sedangkan tahap kedua mencapai Rp 950 juta untuk sembilan menara yang mulai dikerjakan pada 2010-2012.  "Total investasinya sebesar Rp 1,35 triliun," ujar Hiramsyah.

Sumber pembiayaan The Wave, kata Hiramsyah, 30 persen dari anak perusahaan Dubai World (Limitless Ltd). Sedangkan sisanya berasal dari ekuitas perseroan dan pembiayaan perbankan.

Sedangkan Direktur Bakrieland Sri Hascaryo mengatakan, The Wave akan mengadopsi hunian apartemen ramah lingkungan dengan ruang hijau 70 persen dan sisanya (30 persen) hunian. Sehingga, selain para penghuni akan mendapatkan kenyamanan ramah lingkungan, sekaligus bertempat tinggal di tempat yang strategis.

Selain hunian, kata dia, apartemen The Wave turut dilengkapi dengan kolam renang, water features, fitness center, children playground, retail area, artistic landscape, jogging track, dan fasilitas lain di Mega Superblok Rasuna Epicentrum.

Konsumen juga dapat memilih luasan unit The Wave at Rasuna Epicentrum, antara lain 40 meter persegi (m2), 60 m2, 80 m2, 85 m2, dan unit eksklusif seluas 92 meter persegi.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Pada saat Januari 2008, harga satu unit minimal Rp 350 juta.  Namun, saat ini dengan ukuran yang sama harganya mencapai Rp 600-700 juta per unit dengan harga tertinggi mencapai Rp 1,8-2 miliar.

Sri mengakui, kenaikan harga bahan bangunan selama 2008, mendorong kontraktor menaikkan harga. Sehingga, memicu peningkatan harga jual unit tower The Wave. "Kalaupun ada penurunan bahan baku saat ini, tidak serta merta dapat berubah harga yang telah berlaku. Sebab, bila kontraktor tidak menurunkan harga, kita sebagai pengembang juga tidak bisa," jelasnya.

Ilustrasi tagian listrik PLN membengkak.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Kebijakan tidak menaikan tarif listrik pada April-Juni 2024 merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024