VIVAnews – Warga negara Rusia berinisial SEV yang menjadi korban penculikan dikabarkan telah dibebaskan. Saat ini korban sudah kembali ke negara asalnya.
Korban sudah terbang ke Rusia pada Rabu 10 Desember 2008 pukul 22.00 WIB dengan menumpang pesawat Lufthansa.
Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Muhammad Iriawan saat dihubungi VIVAnews membenarkan informasi ini. Namun polisi akan hal ini akan dibuktikan dulu oleh petugas.
Iriawan mengatakan, polisi dalam waktu dekat ini akan pergi ke Moskow untuk menyelediki kasus penculikan. Kepolisian Republik Indonesia nantinya akan mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow dan polisi Rusia.
Jika nanti polisi mendapatkan kepastian, korban SEV sudah kembali, namun penyelidikan terhadap kasus penculikan ini akan tetap dijalankan. "Kita tetap memburu pelakunya,” ujar Iriawan.
Kasus ini penculikan terhadap SEV diketahui setelah Vladimir Pronin, 45 tahun, Konsuler Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melapor ke Kepolisian Daerah Metro Jaya, pada Selasa 9 Desember 2008.
Pronin mendapat informasi langsung dari istri korban, SOV. Menurut keterangan SOV, kejadian bermula ketika korban diundang ke Jakarta oleh rekan bisnisnya, berinisial AEV, pada 29 November 2008.
Selama dua hari, SOV sempat kehilangan kontak dengan suaminya. Baru pada 1 Desember 2008, SOV menerima telepon dari suaminya, menggunakan nomor +74959709547. Dalam hubungan telepon itu, SEV mengaku dijebak dengan minuman bercampur obat yang membuatnya tak sadarkan diri.
Beberapa saat kemudian, SOV menerima telepon dari nomor +6281280248411. mengaku sebagai penculik suaminya dan meminta tebusan US$ 200 ribu. SOV pun menuruti keinginan penculik dengan mengirim uang tebusan sebesar US$ 20 ribu ke rekening UniCredit Bank No: 4908556003259062.
Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024
Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024
