Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Picu Daya Saing
VIVAnews - Pemerintah menilai gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar di tengah krisis masih bisa menjadi sentimen positif bagi Indonesia.
"Adanya pelemahan nilai tukar, memicu posisi daya saing pasar kita lebih kuat dibanding Cina," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di kediaman Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi seusai acara Perayaan Natal, Kamis, 25 Desember 2008.
Menurut Mari, dengan mata uang rupiah yang melemah terhadap dolar hampir 20 persen dan yuan Cina yang menguat 10 persen diperkirakan menjadi katalis meningkatnya daya siang Indonesia dalam merebut pasar.
Selain itu, kata dia, banyak negara pembeli juga mulai memikirkan diversifikasi produk. "Ini usaha yang sedang kami gencarkan untuk jemput bola, jadi bisa perluas pasar baru," ujar Mari.
Mari menambahkan, kesempatan lain yang juga dianggap sebagai kekuatan daya saing Indonesia adalah pada peraturan tenaga kerja. "Cina misalnya, peraturan mereka lebih berat dari Indonesia," jelasnya.
Dia mengakui, pada tahun depan, Indonesia dan semua negara akan menghadapi situasi ekonomi yang tidak mudah.
Mari menyebut, upaya antisipasi meminimalkan krisis 2009 adalah dengan memperluas pasar baru. Sebab, dengan cara itu diyakini bahwa tahun depan bukan tahun yang suram untuk dihadapi.
"Kami (pemerintah) akan kerjakan apa pun sebaik mungkin. Beratnya memang di 2009, meski 2010 kita belum tentu sudah keluar secara menyeluruh dari resesi dunia," kata dia.
Namun, Mari mengatakan, dalam hal tersebut pemerintah telah menyiapkan banyak peraturan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam negeri agar tidak menurun tajam.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
