Rasisme di Balikpapan

Kejadian Njanka Mirip Kasus Zidane

VIVAnews – Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, menilai kasus rasisme yang dialami oleh Pierre Njanka mirip dengan kejadian yang dialami oleh Zinedine Zidane pada Piala Dunia 2006. Hal itu diungkapkan Hinca saat ditemui usai menggelar sidang Komdis PSSI di Senayan, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2009.

Menurut Hinca, Njanka mengaku bahwa dirinya telah mendapat provokasi dari pemain Persiba Balikpapan Adrian Trinidad saat tampil di Stadion Persiba Balikpapan, Sabtu, 7 Maret 2009. Bentuknya adalah ucapan bernada rasisme yang menyebut Njanka sebagai ‘black negro’.  Ucapan itu bahkan didapatnya sepanjang pertandingan.

Provokasi yang dialami Njanka terjadi saat Persija Jakarta berhadapan dengan Persiba pada leg kedua babak 16 besar Copa Indonesia 2008/2009. Pada pertandingan ini, Njanka mendapat kartu merah dari wasit Suprihatin karena menanduk Trinidad di menit ke-57. Pertandingan sendiri berakhir imbang 2-2.

”Njanka mengaku sudah memberitahukan ini kepada rekan-rekannya yang lain seperi Abanda Herman, Greg Nwokolo, dan Bambang Pamungkas. Namun mereka meminta Njanka untuk sabar. Namun dia akhirnya terpancing dan menanduk Trinidad. Kejadian ini mirip kejadian yang dialami Zidane,” kata Hinca.

Pada Piala Dunia 2006, Zidane terlibat keributan di atas lapangan dengan pemain Italia, Marco Materazzi. Pemain yang akrab disapa Zizou itu bahkan harus diganjar kartu merah karena menanduk bek asal Inter Milan itu. Belakangan ketahuan, bahwa aksi itu dilakukan Zidane karena sebelumnya mendapat ucapan tidak senonoh dari Materazzi.

Hinca menambahkan, ada tiga yang menjadi perhatian serius dari Komdis PSSI. Masing-masing adalah kerusuhan suporter, perilaku buruk oleh klub terhadap perangkat pertandingan, dan rasisme. Karena itu, kasus yang menimpa Njanka menurut Hinca akan diselesaikan secara tuntas.

Pada sidang yang digelar di kantor PSSI, Rabu,18 Maret 2009, Komdis sudah memanggil wasit Suprihatin kedua asistennya. Namun menurut Hinca, mereka tidak mengetahui dengan jelas kata-kata yang terlontar dari mulut Trinidad.  Karena itu, untuk mecari kejelasan mengenai kasus ini, Komdis akan memanggil Trinidad pada persidangan pekan depan.

”Kami sangat konsen dengan kasus ini. Tadi kami sudah meminta keterangan dari Njanka dan wasit. Selanjutnya kami akan memanggil Trinidad untuk menjelaskan masalah ini,” kata Hinca.

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Skuad Indonesia di Thomas Cup 2024

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024