BI: The Fed Picu Sentimen Positif Rupiah

VIVAnews - Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga memberikan sentimen positif bagi rupiah. Hal itu mengakibatkan rupiah yang belakangan ini terus melemah kembali bertenaga.

"Ada sentimen positif, itu saja (The Fed) yang menyebabkan perubahan nilai tukar kita yang membaik. BI dan pemerintah tidak melakukan apapun, tiba-tiba menguat, karena sentimen positif," kata Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono di Jakarta, Kamis 19 Maret 2009.

Dia mengatakan pengelolaan sentimen menjadi penting untuk meredam sentimen negatif. Sebab saat ini kerugian yang dialami negara maju membuat proses deliveraging, sehingga dana yang ada di Indonesia menjadi tersedot. Jika angka kerugian yang terjadi di pusat tidak diketahui, hal ini akan menyebabkan ketidakpastian. Ketidakpastian inilah yang menyebabkan fluktuasi, terutama saham.

Pesimisme terhadap ekonomi global memicu arus keluar dana asing sehingga memaksa rupiah di level yang tinggi. Meski demikian, pelemahan rupiah sedikit tertahan di bulan Maret akibat rebound sementara di pasar keuangan global dan upaya stabilisasi BI. Rata-rata rupiah year to date masih melemah tipis 1,4 persen pada 13 Maret dan ditutup stabil Rp 11.980/US$.

Hartadi, menjelaskan tekanan outf low akibat risk aversion di tengah kondisi pasar valas yang tipis. Kinerja ekonomi domestik yang melambat di awal tahun turut memberi tekanan terhadap rupiah. Melambatnya ekspor juga membuat pasokan valas masih tipis.

Jika terjadi gejolak, lanjut dia, BI terpaksa menjual cadangan devisa untuk meredam gejolak nilia tukar. Dia menekankan langkah BI itu tanpa mengubah level rupiah, namun hanya membantu meredam fluktuasi karena kestabilan yang penting.

Jelang Lebaran, Irish Bella Ajarkan Anak Cara Bedakan Nominal Uang THR
Otto Hasibuan, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Otto Hasibuan Klaim Pemilu 2024 Paling Damai, Bukan Paling Buruk

Wakil Ketua Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan menegaskan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 merupakan yang paling damai dan baik bukan pemilu paling buruk.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024