Pemilihan Umum

Artis Dilarang Ikut Kampanye Pemilu di Flores

VIVAnews - Partai peserta Pemilu 2009 dilarang membawa artis maupun grup musik selama kampanye rapat umum di Kabupaten Flores Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur. Larangan ini berdasarkan kesepakatan bersama antara pimpinan partai, tokoh agama dan Komisi Pemilihan Umum setempat.

“Tujuannya untuk menjaga umat Kristiani tetap menjalankan ibadah selama masa pra-Paskah dan Paskah,” ujar Ketua KPU Nusa Tenggara Timur Kadir H Yahya di Kupang, Jumat 20 Maret 2009.

Ketua KPU Lembata, Wilhelmus Pandapa, menambahkan kesepakatan lainnya yakni partai dilarang membunyikan perangkat pengeras suara dengan volume yang besar, termasuk tidak boleh berteriak denga suara nyaring saat berkampanye. “Silahkan kampanye rapat umum, tetapi volume sound system harus diperkecil," katanya.

Partai juga diminta untuk tetap menjaga suasana agar tetap tenang meski dilakukan pengerahan massa dalam jumlah banyak. Menurutnya, seluruh partai peserta pemilu telah menyatakan kesiapan untuk menjaga situasi selama masa pra-Paskah. Bahkan beberapa hari sebelum upacara Samana Santa, ruas-ruas jalan di Flores Timur akan di blokir, karena akan digunakan umat Kristiani untuk melakukan kegiatan ritual keagamaan.

Kampanye Diwarnai Bagi-bagi Uang

Sementara itu, kampanye rapat umum Partai Golkar di arena promosi Fatululi Kupang, diwarnai aksi bagi-bagi uang kepada peserta kampanye. Seorang calon anggota legislatif dari partai Golkar bertindak sebagai juru bayar. Setiap peserta mendapat uang tunai Rp 20 ribu-Rp 30.000.

Aksi calon legislatif ini ini baru dihentikan setelah mengetahui ada wartawan di sekitar lokasi kampanye. “Sebelum ke lokasi kampanye kami dijanjikan akan mendapat uang transportasi sebesar Rp 20 ribu, makanya kami datang,” ujar Ronald Riwu, warga Kelurahan Liliba, Kota Kupang.

Fungsionaris Partai Golkar NTT, Muhammad Ansor, mengatakan, pihaknya tidak melakukan politik uang untuk menarik simpati masyarakat. “Itu dana operasional kampanye,” katanya. Rapat umum partai beringin ini juga dihadiri oleh ratusan anak-anak dibawah umur.

Laporan Jemris Fointuna | Kupang

Intip Persiapan Telkomsel 'Mengukur Jalan' Jelang Lebaran
Gedung Mahkamah Konstitusi

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu

Sirekap menjadi alat bantu untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggara pemilu.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024