Marwah Siap Jadi Calon Presiden dari Golkar

VIVAnews - Politisi Golkar, Marwah Daud Ibrahim, menyatakan hanya ada dua pilihan bagi Golkar dalam Pemilihan Presiden 2009. Pilihan pertama mengusung kembali Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono atau kedua, mencalonkan presiden sendiri.

"Jika tidak terjadi kesepakatan internal Partai Golkar dan/atau tidak terjadi kesepahaman dengan Presiden SBY dan/atau Partai Demokrat (selambat-lambatnya 2 minggu sebelum pendaftaran calon presiden dimulai) untuk menetapkan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden dengan kesepakatan koalisi, maka Partai Golkar tampil memimpin pembentukan koalisi baru," kata Marwah dalam siaran pers yang diterima redaksi VIVAnews, Selasa 21 April 2009.

Mengingat bahwa Ketua Umum Partai Golkar, dalam sistem pemerintahan presidensial tidak otomatis sebagai calon Presiden dan juga tidak sama dengan dalam sistem parlementer di Australia, di Inggris, dan Malaysia di mana Ketua Umu jadi perdana menteri maka penetapan calon presiden Golkar harus dilakukan secara terbuka, demokratis. Marwah mengusulkan harus ada pendaftaran terbuka calon presiden dari internal Golkar.

"Dengan mempertimbangkan hasil Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar dan hasil penjaringan nama dari DPD I dan DPD II seluruh Indonesia," kata Marwah. Kandidat diminta mengisi formulir kesiapan menjadi Capres/Cawapres Partai Golkar. Dengan begitu, diharapkan muncul  7- 10 orang nominator dengan memperhatikan representasi  wilayah, profesi, perempuan dan generasi muda.

Nama-nama itu kemudian menyampaikan visi dan misi selama 20 menit. Kemudian dilakukan pemilihan secara aklamasi atau pemungutan suara.

"Jika alternatif kedua menjadi pilihan, maka saya baik sebagai Anggota partai Golkar, representasi keterwakilan perempuan maupun sebagai calon presiden Dewan Integritas Bangsa, menyatakan siap berkompetisi dengan Bapak Akbar Tanjung dan Bapak Sri Sultan Hamengku Buwono X serta calon lainnya dalam pemilihan calon presiden," kata Marwah.

Penggunaan SPKLU di Jakarta Naik Tiga Kali Lipat Selama Periode Lebaran
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Joman Noel yang menyebut dirinya sebagai penghambat pertemuan antara Megawati dengan Jokowi dan Prabowo

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024