Cinta Produk Lokal Bukan Proteksionisme

VIVAnews - Kampanye untuk mencintai produk Indonesia bukan untuk memproteksi produk dari luar. Namun, kampanye itu sebagai penggugah bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk Indonesia.
 
"Gerakan cinta produk Indonesia bukan gerakan seperti itu (proteksionisme)," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara pembukaan 'Pameran Inacraft dan Peresmian Logo serta Pencanangan Kampanye Cinta Indonesia' di Balai Sidang Jakarta, Rabu, 22 April 2009.
 
Presiden menjelaskan, hasil produk Indonesia yang ada saat ini sudah dapat bersaing dengan produk dari luar negeri. Selain berkualitas, produk dalam negeri juga mempunyai kualitas tinggi dengan harga sama.
 
Karena itu, semua pihak baik pemerintah pusat dan derah dapat ikut membantu mempromosikan hasil-hasil produk dalam negeri. "Yakinkan kalau produk kita mutunya baik," ujar dia.
 
Meski di tengah krisis global, produk dalam negeri baik yang melalui industri kreatif dan kerajinan harus mampu menjaga dan dapat berdaya saing dengan produk luar. Untuk mengantisipasi terpuruknya sektor itu, pemerintah telah mengeluarkan tujuh kebijakan untuk menopang sektor itu.
 
Contohnya, jelas Presiden, pemerintah terus menjaga sektor riil, menjaga inflasi agar daya beli masyarakat tetap terjangkau serta membantu kelompok miskin. "Pemerintah berupaya keras agar ekonomi terus tumbuh positif," jelas Presiden.
 
Untuk mengatasi dampak krisis sendiri, pemerintah telah mengeluarkan stimulus untuk menggerakkan sektor ekonomi. Presiden menambahkan, dalam mengatasi krisis terpulang dari usaha Indonesia sendiri.

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar
Kiper Timnas Indonesia U-23 Ernando Ari

Pengakuan Jujur Shin Tae-yong Usai Ernado Ari Gagalkan Penalti Australia

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara terkait penalti pada laga melawan Australia yang berhasil digagalkan Ernando Ari.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024