VIVAnews-Meningkatnya curah hujan di wilayah kota Bogor, dikhawatirkan berpeluang terjadinya longsor susulan yang tidak hanya terjadi di kampung Empang, tetapi dapat juga dialami wilayah lain kota Bogor.
Demikian Walikota Bogor Yani Budiarto saat meninjau lokasi longsor di Kampung Jero Kuta RT 05 RW 09 Kelurahan Empang Bogor Selatan, Kamis, 25 September 2008. "Mengingat dalam satu bulan ini hujan masih akan terus tinggi, maka dilokasi ini masih sangat berpeluang terjadinya longsor susulan," ujar Yani Budiarto.
Tidak hanya itu, lonsor juga disebabkan karena kondisi pondasi dan pagar pembatas antara rumah warga dengan tebing sangat riskan sekali. "Saya himbau ke seluruh warga yang berlokasi di sekitar tebing untuk sementara waktu mengungsi di tempat aman, dan bagi korban yang rumahnya masih tertimbun lumpur untuk mengungsi di rumah-rumah tetangga atau di balai warga," himbau Walikota Bogor Yani Budiarto.
Musibah longsor terjadi saat hujan lebat yang disertai angin kencang, Rabu 25 September 2008 sekitar pukul 16.30 mengakibatkan lima orang tewas di Kampung Jero Kuta RT 5 RW 09 keluarahan empang bogosr selatan, tiga rumah tertimbun longsor, sedalam 2,5 meter, satu rumah kosong, dua rumah berpenghuni.
Korban tewas berjumlah 5 orang yakni, Alvin (10), Jaelani Tari (60), Yani (20), Iyang (20) dan Yakni (26) dan lima orang lagi mengalami luka ringan. *laporan Koresponden Dewi A dari Bogor.