Ari Sigit Diperiksa Kejati DKI

Ditanya Soal Korupsi Lahan Tanah Abang

VIVAnews - Cucu mantan Presiden Suharto, Ari Sigit diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta terkait dengan kasus dugaan korupsi pembebasan lahan Sentra Primer Tanah Abang tahun 2007.

"Ditanya soal kerjasama perusahaan saya dengan PD Pembangunan Sarana Jaya," kata Ari usai diperiksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Senin, 24 November 2008. Ari mengaku dicecar 20 pertanyaan.

Sebelumnya, kejaksaan telah menetapkan mantan Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Boy S Hakim, sebagai tersangka. Boy diduga telah menyelewengkan dana talangan pembebasan lahan untuk Sentra Primer Tanah Abang sebesar Rp 3 miliar.

Ari mengaku, perusahannya telah mengeluarkan Rp 1,7 miliar kepada PD Pembangunan Sarana Jaya. "Tapi bukan untuk pembebasan tanah," ujarnya. Namun, Sarana Jaya memutus sepihak perjanjian. "Dana kita tidak dikembalikannya," jelasnya.

Berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 161 Tahun 2004, PD Sarana Jaya ditunjuk untuk menata proyek Sentra Primer Tanah Abang. Kemudian, tersangka Boy S Hakim kemudian membentuk konsorsium yang diketuai Direktur Keuangan PD Sarana Jaya, E SWS. Konsorsium itu sendiri bekerjasama dengan pengembang, yakni PT Sesi, PT BLS, dan Al Hidayah.

Dalam perkembangannya, ketiga perusahaan tidak mampu mengeluarkan dana sebesar Rp 250 miliar untuk Sentra Primer Tanah Abang. Boy S Hakim selaku Direktur Utama kemudian membuat kebijakan dengan mengeluarkan dana talangan pembebasan lahan seluas 2,1 helktar itu sebesar Rp 16,3 miliar. Namun, Boy diduga telah menyisihkan Rp 3 miliar dari dana talangan itu untuk kepentingan pribadinya.

Kejati DKI juga melakukan penggeledahan ke kantor PD Sarana Jaya di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu, 19 November 2008. Kejaksaan menyita enam dokumen yang diduga terkait kasus penggeledahan.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024