Lili Romli

Golkar Gagal Akomodasi Kader

VIVAnews – Pengamat politik Lili Romli menilai Partai Golongan Karya (Golkar) menutup kompetisi calon presiden. Itu sebabnya, empat kader partai itu memilih saluran lain, mengikuti ajang konvensi Dewan Integritas Bangsa.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

“Harusnya ada kompetisi di internal partai untuk mencari yang terbaik. Ini kegagalan Golkar mengakomodir secara demokratis potensi yang dipunyai,” kata Lili usai diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta, Jumat 5 Desember 2008.

Kader Golkar yang ikut konvensi di luar partai itu, yakni Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, anggota parlemen Yuddy Chrisnandi dan Marwah Daud Ibrahim.

Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti

Menurut Lili, karena saluran ditutup, para kader tidak lagi percaya Partai Golkar. Bahkan, mereka cenderung menganggap keputusan keputusan yang dibuat partai hanya ditentukan sekelompok orang.

Lili mengatakan adanya lembaga di luar partai yang menyelenggarakan konvensi seperti yang dilakukan Dewan Intergritas Bangsa, akan jadi saluran alternatif  bagi kader-kader partai yang tidak ditanggapi aspirasinya.

Anaknya Dituding Selingkuhan Rizky Nazar, Ibu Salshabilla Adriani: Bunda Tahu Sakitnya Hati kamu

Selain itu, munculnya lembaga semacam itu, kata Lili, menunjukkan masyarakat sipil tidak lagi percaya kepada partai politik. Padahal, mestinya partai merupakan lembaga yang mempunyai hak monopoli melaksanakan rekrutmen calon presiden dan wakil presiden.

“Ini memprihatinkan,” katanya. “Ini harus menjadi koreksi dan masukan. Makanya, partai jangan menjadikan calon presiden harga mati.”

Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024