Pelaku Pasar Uang Masih Cemas

VIVAnews - Kejatuhan saham-saham di Amerika Serikat memicu kekhawatiran di pasar uang, termasuk pasar domestik. Namun kecemasan pasar relatif tidak setinggi pekan lalu yang membuat rupiah terkerek ke posisi 10.000 per US$.

Pada perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis 16 Oktober 2008 ini, posisi tertinggi rupiah berada di level 9.900 per US$. Angka ini tercatat pukul 08.50 WIB.

Di sejumlah bank, rupiah ditransaksikan bervariasi. Pukul 10.05 WIB, posisi beli dolar di Bank NISP tercatat Rp 9.810 dan jual Rp 9.880. Sedangkan di Bank Internasional Indonesia, posisi beli dolar pukul 10.10 WIB sebesar 9.800 dan jual Rp 9.850. Bank UOB Buana mentransaksikan rupiah di kisaran 9.800/9.900 per US$.

Pengamat pasar uang dari PT Integral Investama Future, Dus Nanggang, mengatakan pada dasarnya pergerakan rupiah lebih banyak dipengaruhi faktor psikologis yang dipicu kondisi ekonomi tertentu, dalam hal ini krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat. Dan khusus hari ini pemicunya adalah kejatuhan indeks harga saham di Wall Street.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 733,08 poin atau 7,87 persen di posisi 8.577,91. Penurunan ini adalah yang terparah setelah 26 Oktober 1987 sebesar 8,04 persen. Anjloknya indeks Dow Jones hari Rabu 15 Oktober 2008 ini, menandai 3 digit ke-20 pergerakan dalam 23 sesi.

Indikator-indikator saham yang lebih luas juga meluncur tajam, SP 500 turun 90,17 poin atau 9,03 persen ke 907,84, dan Nasdaq melemah 150,68 poin atau 8,47 persen ke 1.628,33. Ini adalah penutupan terendah untuk Nasdaq sejak 30 Juni 2003, ketika indeks ditutup pada posisi 1.622,80.

"Kondisi ini tidak bisa dipagari dengan berbagai kebijakan," kata Dus kepada VIVAnews. Kebijakan yang dimaksud Dus adalah pelonggaran likuiditas yang diambil Bank Indonesia.

Saat ini pasar global mengkhawatirkan terjadinya resesi ekonomi dunia, sehingga orang kembali mengoleksi US$ mengingat semua transaksi perdagangan internasional menggunakan mata uang ini. "Dolar memang diuntungkan dengan situasi krisis seperti saat ini sehingga terus menguat, karena orang mencari safe heaven," ujar dia.

Namun diakui Dus, kebijakan Bank Indonesia telah mempengaruhi pasar dalam beberapa hari terakhir ini. Kebijakan pelonggaran likuiditas telah berhasil membawa rupiah ke level 9.700-an per US$ setelah akhir pekan lalu menembus Rp 10.000 per US$. Apalagi bank sentral menjaga komitmennya untuk terus mengawasi pasar dan melakukan intervensi secara agresif.

"Tapi saya lihat kekhawatiran pasar belum sirna akibat kondisi global. Namun kekhawatiran yang terjadi relatif tidak seperti pekan lalu," ujar Dus.

Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor usai halal bihalal di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Pasrah

Ditetapkan Tersangka Korupsi oleh KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Pasrah

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024