PTPN III Targetkan IPO Rp 1,8 Triliun

VIVANews-PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berencana melepas 30 persen saham melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal IV/2008. Target dana IPO sebesar Rp 1,8 triliun akan digunakan untuk pengembangan usaha.
 
Berdasarkan penjelasan tertulis yang disampaikan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil kepada Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), PTPN akan mengembangkan industri hilir, intensifikasi hingga ekstensifikasi areal.

Menurut Sofyan, untuk mendukung rencana pengembangan usaha PTPN III selama lima tahun diperlukan dana sekitar Rp 7,6 triliun. Dana tersebut diharapkan dapat diperoleh dari kas internal, pinjaman perbankan, dan penawaran saham perdana.

Aktor Park Sung Hoon Minta Maaf ke Penonton Atas Karakter Jahatnya di Queen Of Tears

“Dari privatisasi 30 persen saham diharapkan dapat diperoleh dana pengembangan usaha sebesar Rp 1,8 triliun,” jelas dia di Gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis, 18 September 2008.
 
Dia menjelaskan, dana untuk investasi sebesar Rp 7,6 triliun tersebut akan digunakan untuk intensifikasi tanaman Rp 3,9 triliun, nontanaman Rp 1,7 triliun, dan industri hilir Rp 175 miliar. Selain itu, untuk ekstensifikasi areal di Aceh seluas 5.000 hektare (ha), Sumatera Selatan (7.000 ha), dan Kalimantan Timur (8.000 ha) sebesar Rp 1,2 triliun.

Perseroan juga akan membangun dua unit pabrik kelapa sawit (PKS) senilai Rp 200 miliar dan pelunasan utang jangka panjang Rp 400 miliar.
 
Berdasarkan proyeksi keuangan periode 2008-2012, kinerja perseroan akan meningkat signifikan. Pendapatan usaha diperkirakan tumbuh 74,4 persen dari Rp 4,7 triliun pada 2008 menjadi Rp 8,2 triliun pada 2012. Laba perseroan selama periode tersebut meningkat 72,8 persen menjadi Rp 1,3 triliun dari sebelumnya Rp 752 miliar.

Sementara itu, return on asset (ROA) akan meningkat menjadi 12-13 persen, dengan return on equity (ROE) tumbuh menjadi 16-17 persen pada 2012. Rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) cenderung menurun hingga diperkirakan membaik pada 2013 sebesar 0,28 kali.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM

Pegawai ESDM tersebut diperiksa sebagai saksi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024