Anggota TNI di Kongo Meninggal Dunia

VIVAnews - Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-F/Monuc yang sudah hampir enam bulan bertugas di Kongo, kehilangan seorang prajurit. Sersan Dua Suprayitno meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.

Berdasarkan informasi yang diterima VIVAnews dari Pusat Penerangan TNI, yang diautentifikasi juru bicara Marsda Sagom Tamboen, Suprayitno meninggal saat sedang bertugas pada Senin, 23 Februari 2009. Jasad almarhum akan tiba Minggu, 1 Maret 2009 sekitar pukul 15.30 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.

Almarhum yang lahir di Magetan, 14 April 1982 dan belum berkeluarga ini saat itu sedang membersihkan peralatan di bengkel Camp Dungu. Saat bertugas, sekitar pukul 8 pagi, Suprayitno sudah siap mengenakan pakaian dan peralatan sesuai dengan prosedur keamanan dan keselamatan kerja.

Suprayitno pun melaksanakan penghalusan hasil penyambungan Pipa Bomb Jack Loader, sebelah kanan belakang dengan gerinda listrik yang telah dilas sehari sebelumnya. Pekerjaan ini dilakukan karena hasil las sebelumnya terlalu ketebalan dan kasar.

Personel lain yang berada di bengkel Camp Dungu pada saat melaksanakan pekerjaan itu hanya Kopda Parmin. Parmin sedang mengerjakan pekerjaan lain dengan jarak sekitar 4–5 meter dari Suprayitno, dengan posisi saling membelakangi.

Sekitar pukul 11.15 waktu Dungu, Parmin mendengar teriakan Serda Suprayitno. Setelah Parmin membalik badan dan menghampiri, ternyata Suprayitno sempoyongan dengan luka di bagian leher sebelah kanan terkena pecahan lempengan/piringan gerinda listrik.

Parmin langsung menolong dan berteriak memanggil personel yang lain untuk membantu membawa Serda Suprayitno ke RS Indo Eng Coy. Namun, karena luka yang dialami Serda Suprayitno cukup parah, korban langsung dirujuk ke RS Level 1 milik Maroko yang berada satu lokasi dengan Camp Indo Eng Coy. Sekitar pukul 12.00 waktu setempat, Serda Suprayitno dengan nomor UN ID-552947 menghembuskan nafas terakhir.

Anak buah dari Komandan Satuan Tugas Mayor Czi Sugeng Haryadi Yogopranowo ini, merupakan anggota Konga XX-F yang berkekuatan 175 orang. Almarhum berasal dari kesatuan Yonzikon 13 Menzikon Ditziad.

Pada pukul 16.00 pesawat yang diminta untuk mengevakuasi korban datang dari Bunia yang memerlukan waktu satu setengah jam penerbangan ke Dungu. Selanjutnya langsung dibawa menuju RS Level 3 yang berada di Goma. Jenajah pun didampingi dan diantar beberapa orang personel Indo Eng Coy dipimpin oleh Wakil Komandan Satuan Tugas Mayor Czi C Rompas. Sampai di Goma pada pukul 18.00 waktu setempat. Jenazah Serda Suprayitno disemayamkan di ruang mayat RS Level 3 di Goma.

Jenazah Serda Suprayitno saat ini dalam perjalanan dan akan tiba di Bandara Cengkareng Soekarno-Hatta dengan pesawat Emirat nomor penerbangan EK-356 pada hari Minggu, 1 Maret 2009 sekitar pukul 15.30 WIB. Selanjutnya jenazah akan dibawa ke Yonzikon 13 Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Upacara penyerahan jenazah akan dipimpin oleh Kepala PMPP TNI, Brigjen TNI I Gede Sumertha kepada Dir Zeni AD, Brigjen TNI Didik Prijanto. Pada Senin, 2 Maret 2009, jenazah akan diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 05.30 WIB menuju Lanud Iswahyudi, Madiun. Selanjutnya akan diserahkan kepada orang tuanya (Bapak Darmo Juri) yang tinggal di Desa Garon RT 05/02, Kecamatan Kawedanan, Magetan, Jawa Timur.

Kumpulan Kata-kata Inspiratif untuk Memperingati Hari Kartini
Menhub Budi Karya Sumadi.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2024. 242 juta pemudik pun bergerak pada momen tersebut.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024