Contreng Pemilu Bisa Perbanyak Suara Tak Sah

VIVAnews –  Masyarakat dinilai belum siap menerima perubahan sistem mencoblos dengan mencontreng surat suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Apabila sistem tersebut tetap diterapkan, akan banyak surat suara tidak sah.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain


Hal tersebut diungkapkan Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo usai menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Tawuran dan Kepiluan di Bulan Ramadhan” di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Jakarta Selatan, Jumat, 19 September 2008.

Imam menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak melakukan inovasi pada proses pencoblosan, mengingat waktu pelaksanaan pemilu yang terbatas.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah


Penggantian sistem itu, katanya akan menimbulkan kebingungan masyarakat. Menurut Imam, masyarakat yang memiliki hak pilih, umumnya tamatan Sekolah Dasar, bahkan sebagian tidak lulus sekolah. "Memegang alat tulis saja ada yang gemetaran," katanya.


Karena itu, KPU mesti melakukan sosialisasi jangka panjang untuk menerapkan pergantian sistem. Apalagi, lanjut Imam, komisi ini juga sedang menghadapi masalah pendataan pemlih, kertas suara, dan persoalan golongan putih. “Jadi ini bahaya betul karena legitimasi pemilu akan berkurang,” kata dia.

Ribuan Orang di Brebes Rayakan Kemenangan Indonesia U-23


Hadir dalam diskusi tersebut, Direktur Pascasarjana UIN Hidayat Syarif Hidayatulah Jakarta, anggota DPD dari Kalimantan Timur Nursyampa Hadis, Dewan Pendiri Lembaga Independen Dompet Dhuafa Republika dan Direktur Utama Azhari Islamic School Eri Sudewo.

Head of Market Unit Nokia Indonesia Ozgur Erzincan.

Tugas Nokia Sudah Tuntas

Nokia mengumumkan kalau mereka telah menyelesaikan proyek lima tahun bersama XL Axiata dalam rangka memodernisasi jaringan 5G.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024