BI Kaji Longgarkan Giro Wajib Minimum

VIVAnews -- Bank Indonesia mengkaji akan memperlonggar giro wajib minimum (GWM) guna mengatasi persoalan seretnya likuiditas di pasar uang.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

"Kami sedang mempertimbangkan berbagai alternatif dalam penyempurnaan paket giro wajib minimum," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Budi Mulia saat ditemui di gedung bank sentral, Jl. MH. Thamrin, Jakarta, Jumat (19 September 2008). Saat ini, BI menetapkan GWM bagi perbankan sekitar 5 persen dari total dana pihak ketiga yang dihimpun.

Menurut dia, salah satu alternatif yang dikaji adalah menghilangkan komponen rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (LDR) dalam perhitungan GWM. Yang jelas, ia mengingatkan bahwa bank sentral akan menyiapkan seluruh instrumen untuk mengatasi persoalan likuiditas di pasar uang. "Kami harus menjaga likuiditas untuk meyakinkan pasar," ujar Budi.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool

Saat ini, likuiditas di pasar uang memang sedang seret. Kalangan perbankan kesulitan mencari dana sehingga mereka berlomba-lomba menaikkan suku bunga deposito. Bahkan, sejumlah bank papan atas seperti Mandiri dan BNI berani menawarkan suku bunga deposito hingga 12 persen.

Analis perbankan Mirza Adityaswara mengkhawatirkan perlombaan kenaikan suku bunga deposito itu akan mengerek suku bunga kredit hingga ke level 15 persen dari saat ini di kisaran 12 - 13 persen. Jika itu yang terjadi, bank-bank kemungkinan justru bisa mengalami kesulitan karena nasabah akan keberatan membayar cicilan pinjaman.

Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024