Pembantaian di Malam Valentine

VIVAnews -- Dari kondisi jenazah pria itu, penyidik Kepolisian Resort Balikpapan, Kalimantan Timur, bisa menyimpulkan si pembunuh beraksi penuh emosi. Terbujur dalam semak, Lapangan Golf, Kelurahan Kariangau, Balikpapan Utara, polisi menemukannya pada Minggu 15 Januari 2009.

Kepala korban remuk. Dua botol air cabe di sebelahnya menjadi bukti yang menarik. "Ini pembunuhan berencana," kata Ajun Komisaris Besar Suwono Rubiyanto, Kepala Polresta Balikpapan kepada wartawan ANTV, Selasa 17 Februari 2009.

Dompet korban telah raib. Selain itu tak ada barang berharga miliknya yang hilang, termasuk sepeda motornya yang masih berada di sebelah jasad. Polisi menduga dompet itu sengaja dibuang untuk menghilangkan identitas korban.

Namun pola seperti itu tak merepotkan polisi. Apalagi untuk kota yang cuma sebesar Balikpapan. Hari itu juga polisi mendapatkan data korban. Dia adalah Tamsil alias Amir.

Pria 38 tahun ini tercatat warga Muara Rapak, Balikpapan Utara. Ini tak jauh dari lokasi penemuan mayatnya. Dari sejumlah bukti di lokasi kejadian, polisi menyimpulkan si pembunuh tak berniat merampas hartanya.

Selain itu, penyidik juga mengantongi info menarik. Ternyata Tamsil memiliki teman selingkuhan, Sri Suparti. Perempuan ini telah bersuami, Sumanto, mereka bermukim di Kelurahan Gunung Samarinda.

Ketika penyidik datang ke mari, Sumanto tak berada di rumah. Hanya ada Sri Suparti bersama anaknya, Novi, dan menantunya, Narto Widodo. Kejanggalan ini, membuat penyidik tertarik meminta keterangan mereka di kantor polisi saja.

Semula sebagai saksi. Namun, Suparti agak gelagapan ketika ditanya alibinya di malam kematian Tamsil itu. Suparti makin tak berkutik ketika polisi juga telah tahu hubugan asmaranya dengan Tamsil.

Tak bisa mengelak, Suparti akhirnya mengakui terus terang sebagai salah seorang pelakunya. "Saya sakit hati karena sering dikasarinya," kata Suparti kepada wartawan ANTV yang mewawancarainya. "Jika cemburu dia menendang saya."

Takut menanggung malu, perbuatan Tamsil semula dia diamkan saja. Suparti mengatakan, ketabahannya jebol tatkala Tamsil mulai menyakiti alat kelaminnya.

Akhirnya dia memberanikan diri mengungkap aibnya itu kepada sang suami dan keluarganya. Mendengar cerita isterinya itu, Sumanto kecewa, cemburu dan gelap mata. Dia mengajak Suparti untuk memberi pelajaran pada Sumanto. Suparti mengangguk.

Tak hanya Suparti, Sumanto juga mengajak menantunya, Narto Widodo. Sepotong linggis disiapkan. Suparti yang merasa terhina ingin membalasnya dengan air cabai. Dua botol lombok disiapkannya. Narto diminta berperan menyemprotkannya ke muka Sumanto.

Mudik Lebaran, Hati-hati Infeksi Saluran Kemih Mengintai Wanita!

Malam Valentine itu, Tamsil mendapat telepon dari sang pacar. Mengajaknya bertemu di kawasan Lapangan Golf, Kelurahan Kariangau. Mereka sepakat berkencan. Tamsil memacu sepeda motornya.

Di lapangan golf, Sumanto siap dengan linggisnya. Narto menggenggam botol air cabai. Sembunyi di balik semak tak jauh dari Suparti yang menanti kekasihnya. Begitu Tamsil tiba. Sumanto dan sang menantu cepat beraksi. Setelah Narto mencipratkan air cabai, Sumanto mengayunkan linggisnya.

Korban ambruk. Ketika tergeletak di tanah itulah, hantaman linggis berulangkali menerpa kapala Tamsil. Selanjutnya mereka membuang sejumlah barang bukti ke kali dekat lapangan golf. Seperti linggis dan dompet korban. Yang terlewatkan cuma air cabai.

Berselang sehari, polisi sudah menjemput mereka. Kini ibu dan menantu itu mendekam dalam tahanan. Sedangkan Sumanto jadi buronan. Kepala Polres Suwono berkeyakinan dalam waktu dekat akan menangkapnya. Diperkirakan Sumanto lari ke Pulau jawa. 

Laporan: Imawan Hariadi (ANTV) | Balikpapan

Bamsoet Sebut Ketua TPN Ganjar-Mahfud Bakal Sowan ke Prabowo
Walikota Medan, Bobby Nasution.(B.S.Putra/VIVA)

Bobby Nasution Minta Maaf ke Ijeck dan Golkar Sumut Usai Bertemu Airlangga di Jakarta

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada DPD Partai Golkar Sumatera Utara. Hal ini dilakukan B

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024