Dua Sukhoi TNI AU Jadi Sasaran Tembak

"TNI Merasa Tidak Punya Lawan"

VIVAnews - Polemik tentang insiden dua buah pesawat Sukhoi milik TNI Angkatan Udara yang nyaris jadi sasaran tembak, ditutup penjelasan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Soebandrio yang menyatakan itu adalah bagian dari latihan.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Marsekal Pertama Sagom Tamboen, kepala staf AU yang paling berhak memberikan penjelasan. "Beliau akan mengambil tindakan pada perwiranya yang tak mematuhi aturan wewenang pemberian keterangan pers," ujar dia kepada VIVAnews, Rabu 25 Februari 2009.

Sanksi itu, tambah dia, bisa bermacam-macam. "Misalnya sanksi teguran atau penundaan kenaikan pangkat," ujar Sagom.

Diakuinya, efek penyebaran informasi dua Sukhoi Indonesia dikunci lawan menimbulkan akibat meluas. Sebelumnya, anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Djoko Susilo mengatakan TNI Angkatan Udara harus siaga. Harus dipikirkan cara ke depan supaya kejadian seperti ini tidak terjadi.

Menurut Sagom, TNI AU karena TNI AU tidak menyimpulkan terkuncinya dua pesawat Sukhoi adalah perbuatan lawan, siaga dalam arti berlebihan tak perlu dilakukan. "Kita merasa tidak punya lawan," tambah dia.

Dua pesawat Sukhoi TNI AU dikunci pada pukul 09.00 WITA. Pesawat Camar dikerahkan untuk mencari si pengunci dalam radius 300 kilometer di wilayah Makassar. Saat itu, tidak ada satupun pihak atau tanda-tanda ditemukan.

Dua pesawat tempur Sukhoi yang dikunci termasuk tiga pesawat baru yang diserahkan  pemerintah Rusia pada Senin 2 Februari 2009.  Penyerahan Sukhoi SU-30MK2 dilakukan di depan gedung Galaktika Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar.

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
LPS gelar jumpa pers di Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kini membuka Kantor Perwakilan LPS I Medan, di Gedung Sinarmas Plaza, Kota Medan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024