Kemas dan Salim Tak Ditempatkan di Pidsus

VIVAnews - Kemas Yahya Rahman dan M Salim ditarik dari Tim Supervisi Korupsi Kejaksaan. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Marwan Effendy, memastikan bahwa Kemas dan Salim tidak akan ditempatkan di bagian pidana khusus.

"Yang jelas mereka akan ditempatkan di tempat yang tidak ada kaitannya dengan jajaran pidsus," kata Marwan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu 25 Februari 2009. "Juga tidak ada kaitannya dengan penanganan perkara."

Marwan menjelaskan, saat ini secara de jure Kemas dan Salim masih berada dalam tim supervisi antikorupsi. Mereka masih menunggu surat keputusan dari Jaksa Agung mengenai pencabutan itu. "Tapi secara de facto dia sudah tidak lagi koordinir," jelasnya.

Mengenai pencopotan itu, Marwan mengaku sudah berbincang langsung dengan Kemas dan Salim. Menurut Marwan, baik Kemas dan Salim sudah menerima keputusan tersebut. "Mereka sudah legowo karena mereka ditugaskan di mana saja tidak masalah," jelasnya.

Kejaksaan Agung akhirnya menarik Kemas Yahya Rahman dan M Salim sebagai koordinator dan wakil koordinator satuan khusus supervisi dan bimbingan teknis penuntutan tindak pidana korupsi perikanan dan ekonomi.

Penarikan itu karena mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus dan Direktur Penyidikan itu masih didugat terkait kasus suap Jaksa Urip Tri Gunawan.

Kemas dan Salim disebut-sebut terlibat dalam kasus suap Artalyta Suryani dan jaksa Urip Tri Gunawan. Dalam sidang kasus suap Urip di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Jaksa memutar rekaman percakapan antara Artalyta Suryani dan Kemas. Selain itu, nama Salim selaku atasan Urip juga sempat disebut-sebut.

Atas kasus itu, Kemas dan Salim ditarik dari jabatannya. Dia kemudian masuk sebagai tim ahli kejaksaan.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024