Perdagangan Saham di Asia

Penyelamatan Bank AS Diragukan, Saham Anjlok

VIVAnews - Para investor saham di kawasan Asia mempertanyakan rencana pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memeriksa kondisi kesehatan bank-bank dalam menstabilkan sistem keuangan yang tengah sekarat.

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam

Inilah yang membuat indeks harga saham di sebagian besar bursa utama kawasan Asia ditutup melemah di akhir transaksi Kamis sore, 26 Februari 2009.

Sementara itu, eksportir seperti Honda Motor Co. dan Nikon Corp. merupakan dua dari beberapa perusahaan yang memiliki kinerja terbaik karena nilai mata uang yen terus melemah terhadap dolar AS.

Nilai tukar dolar AS menguat hampir sembilan persen terhadap yen dalam dua pekan terakhir di tengah kekhawatiran akan prospek ekonomi Jepang.

Namun, para investor tampak tidak yakin dengan rencana Departemen Keuangan AS untuk menerapkan pemeriksaan terhadap sembilan belas bank terkemuka.

Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal

Tujuan tes tersebut adalah untuk mengukur ketahanan bank dalam menghadapi penurunan ekonomi. Di bawah program tersebut, institusi keuangan yang gagal dalam tes akan diminta menambah dana dari anggaran perusahaan atau menerima saham pemerintah.

Bursa saham Asia, yang sebagian besar menguat pada Kamis pagi, mulai melemah di akhir transaksi. Indeks Nikkei 225 (Jepang) turun 0,3 persen menjadi 7.436,89 setelah sempat sedikit menguat. Indeks Hang Seng (Hong Kong) kehilangan 0,8 persen menjadi 12.900,74 dan indeks Kospi (Korea Selatan) ditutup turun 1,3 persen menjadi 1.053,57.

Indikator saham di India, Shanghai, dan Singapura juga diperjualbelikan dengan harga rendah. Sedangkan indeks saham di bursa Australia dan Taiwan menguat.

Di pasar valuta, nilai dolar AS menguat menjadi 97,84 yen per dolar. Sebelumnya, nilai dolar AS berada di posisi 97,42 yen per dolar. Awal pekan lalu, dolar AS diperdagangkan rendah dalam kisaran 90 yen. Nilai tukar euro juga naik menjadi US$ 1,2729 dari US$ 1,2722.

Harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman April naik 9 sen menjadi US$ 42,59 per barel di transaksi kawasan Asia. Inventaris minyak mentah AS yang lebih rendah dari yang diperkirakan memicu optimisme investor.

Mereka berharap penurunan permintaan minyak mentah dapat melambat. Nilai kontrak naik US$ 2,54 menjadi US $ 42,50. (AP)

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas
Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024