Krisis Perusahaan IT

Spansion, Ikut Ajukan Proteksi Bangkrut

VIVAnews - Spansion menjadi produsen chip flash kedua di tahun ini yang mengajukan proteksi bangkrut setelah perusahaan itu gagal memenuhi kewajibannya terhadap investor, pertengahan Januari lalu.

Dengan mengajukan bangkrut, perusahaan asal Sunnyvale, California itu akan memiliki waktu untuk melakukan restrukturisasi dari hutang dan obligasinya dan fokus lebih banyak ke produk yang lebih berpotensi menghasilkan keuntungan. Menurut informasi juru bicara perusahaan, Spansion masih memiliki dana yang cukup untuk menjalankan operasi bisnis mereka sambil mencari cara untuk mendapatkan dana untuk jangka panjang.

Spansion mendahului langkah yang siap diambil ProMOS mengajukan bangkrut setelah produsen di bidang yang sama yakni Qimonda asal Jerman melakukan hal serupa, Januari lalu. Persediaan chip memori yang berlimpah telah menurunkan harga memori selama lebih dari satu setengah tahun belakangan. Kondisi itu menyebabkan sejumlah produsen terus mencatat kerugian. Kondisi ekonomi global yang hadir kemudian semakin menurunkan permintaan pasar dan menyulitkan perusahaan untuk mendapat pinjaman.

Menurut Spansion, seperti VIVAnews kutip dari PCWorld, 2 Maret 2009, pengajuan yang dilakukan cabang Amerika Serikat itu mengikuti jejak yang dilakukan cabang Jepang, yang juga mengajukan proteksi bangkrut. Meski begitu, cabang-cabang Spansion di negara lain seperti Perancis, China, Taiwan, Malaysia, Korea, Singapura, dan Thailand tetap bekerja seperti biasa.

Resesi global memang menjadi momok bagi industri chip memori dunia. Produsen seperti Qimonda dan Spansion umumnya mengalami dampak yang terparah karena mereka harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun pabrik chip, yang rata-rata memakan dana sebesar 3 miliar dolar AS per pabrik.

Sejauh ini, hanya pemerintah Korea Selatan dan Taiwan yang mengindikasikan akan membantu perusahaan pembuat chip lokalnya di era resesi ini. Amerika Serikat sendiri lebih fokus untuk membantu perusahaan di bidang otomotif dan institusi keuangan.

Menurut data terakhir, secara global keuntungan di pasar chip memori turun 20 persen dibanding tahun sebelumnya ke angka 199,2 miliar dolar AS. Menurut In-Stat, perusahaan pengamat pasar, kondisi tidak akan kembali ke level tahun 2007 yang merupakan tahun cerah bagi industri memori, setidaknya sampai 2012.

Jumat Ini KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor soal Korupsi Potongan Insentif
Ilustrasi Silek

Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024