Batavia Benarkan Penyitaan 7 Pesawat

VIVAnews - PT Metro Batavia, operator Batavia Air, membenarkan penyitaan tujuh pesawatnya oleh PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia.

"Ya, seperti yang diumumkan itu," kata kuasa hukum Batavia Air, Samuel Tobing, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 10 Maret 2009. Namun Samuel menolak menjelaskan lebih detil soal asal muasal kasus yang berujung pada penyitaan ketujuh pesawat perusahaan.

"Ini kasusnya sensitif sekali. Jadi kita akan klarifikasi melalui media juga, kalau nggak besok, lusa," kata Samuel. Saat ditanya, apakah  benar ada tujuh pesawat yang disita, Samuel tidak membantah.

Sementara Direktur Batavia Air M Yamin yang dihubungi terpisah menyerahkan masalah ini kepada kuasa hukum perusahaan. "Saya takut nanti penjelasannya simpang siur," kata Yamin.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia menyita tujuh pesawat milik Batavia Air setelah mengajukan permohonan sita jaminan kepada Pengadilan Negeri  Jakarta Pusat dan dikabulkan majelis hakim. Ketujuh pesawat yang disita berdasarkan penetapan majelis hakim tertanggal 4 Maret 2009 itu merupakan pesawat Boeing 737-200 dengan tujuh nomor seri dan nomor registrasi yang berbeda.

Dijelaskan, Garuda telah mengajukan gugatan perdata terhadap PT Metro Batavia melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana terdaftar pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register Nomor 335/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Pst tertanggal 25 September 2008.

"Sehubungan dengan perkara Nomor 335, klien kami telah mengajukan permohonan sita jaminan (conservatoir  beslag) melalui surat Nomor 382/ABNP/PAN-NN-SA-MSH/X/2008 tertanggal 17 Oktober 2008 yang ditujukan kepada majelis hakim perkara Nomor 335," demikian pernyataan kuasa hukum Garuda, Pia AR Akbar Nasution, Subagio Aridarmo, Nugrahaningrum dan M Sadly Hasibuan dari Adnan Buyung Nasution & Partners.

Disebutkan, berdasarkan permohonan sita jaminan, majelis hakim perkara Nomor 335 telah mengeluarkan penetapan sita jaminan Nomor 335/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Pst tertanggal 4 Maret  2009.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024