Salahuddin Wahid

Ketua Pedagang Pasar Tak Boleh Bekas Jenderal

VIVAnews - Para pedagang pasar yang tergabung dalam Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia (FOPPI) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka mengadukan nasib pedagang pasar yang termarjinalkan dan selalu digusur.

FOPPI diwakili Presidennya, Sujiyanto, dan Ketua Dewan Penasihat, Salahuddin  Wahid. Usai pertemuan, FOPPI mengadu ke Jusuf Kalla tentang para pedagang pasar tradisional yang tidak pernah diperhatikan. Pasar tradisional selalu kalah bersaing dengan pasar swalayan besar. Harga sewa atau jual pasar tradisional juga tidak terjangkau oleh para pedagang.

“Pembangunan yang dilakukan swasta biasanya tidak melibatkan pedagang dalam menentukan harga, sehingga tidak terjangkau,” kata Sujiyanto di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa 10 Maret 2009. Jadi FOPPI menemui Kalla bukan terkait Pemilu.

Pemerintah, menurut FOPPI, juga lemah dalam menerapkan regulasi jarak pasar tradisional dengan pasar modern, yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007. “Hingga pedagang selalu dimarjinalkan dan digusur,” kata Salahuddin Wahid.

Sujiyanto menjelaskan, FOPPI yang didirikan pada Juli 2008 lalu itu bertujuan untuk memperjuangkan aspirasi pedagang pasar tradisional. Sedangkan, kata Sujiyanto, asosiasi pedagang pasar tradisional yang sudah ada belum memenuhi aspirasi FOPPI.

Salahuddin Wahid menyebut masalah itu karena presiden atau ketua perkumpulan pedagang pasar tradisional bukan pedagang. Sedangkan Presiden FOPPI merupakan seorang pedagang, sehingga mengerti aspirasi para pedagang.

“(Ketua) tidak bisa mantan jenderal, tidak bisa mantan pejabat. Tapi penasihatnya boleh,” kata mantan Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia itu.

Sebagaimana diketahui, selain FOPPI terdapat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) yang ketua umumnya adalah Prabowo Subianto. APPSI lebih dulu berdiri daripada FOPPI, tapi Prabowo yang juga calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya itu baru menjabat Ketua Umum APPSI sejak Agustus 2008.

Viral Penampakan Minimarket Warung Madura: Tutup Kalau Sudah Kiamat
Ilustrasi meninggal dunia.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia

Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024