VIVAnews - Anggota Komisi XI Bidang Keuangan DPR Andi Rahmat mengatakan, saat ini pemerintah sudah sewajarnya menggunakan pajak sebagai instrumen untuk mengurangi pengangguran, dengan cara membantu menekan tingginya biaya bagi perusahaan.
"Tahun depan harga barang-barang meningkat, permintaan menjadi turun, bagi industri ini akan menjadi masalah," ujar Andi di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Kamis 23 Oktober 2008.
Jika struktur beban biaya tidak dibantu dengan insentif pajak, maka ini akan menjadi tekanan berat bagi industri. Paling tidak, dampaknya pemutusan tenaga kerja.
Andi menyebutkan bahwa saat ini pemerintah dan DPR melalui peraturan-peraturan yang ada akan mencoba memindahkan risiko untuk mengatasi pengangguran ini. "Kita perlu untuk memperdalam insentif jika melihat situasi ke depan," paparnya.
Saat ini DPR akan membahas isu pajak bermata rantai panjang, seperti rokok berkaitan dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah. Dalam perpajakan rokok saat ini masih diperdebatkan, apakah dilakukan pada tingkat pusat atau ritel.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Setiap hari, mimin Viva Bandung menyampaikan kabar baik tentang aplikasi yang menghasilkanuang. Aplikasi penghasil uang sangat dicari, bahkan menjadi trending di Google
Polda Banten mengungkap fakta mengejutkan, bahwa ada enam badak cula satu atau Badak Jawa yang dilindungi dunia, mati ditangan pemburu liar pimpinan N.
Dari sekian ribu aplikasi hanya ada beberapa aplikasi yang memang terbukti untuk menghasilkan uang dengan cepat dan langsung masuk ke e-wallet anda, seperti DANA. Aplikas
Aplikasi penghasil uang ini akan memungkinkan penarikan saldo gratis ke akun DANA Anda dengan cepat dan mudah. Aplikasi penghasil uang tidak mengurangi biaya administras
Selengkapnya
Isu Terkini