Bunga KPR Tinggi, Permintaan Rumah Merosot

VIVAnews - Permintaan perumahan kelas menengah ke atas maupun menengah ke bawah mengalami penurunan lebih dalam pada kuartal I 2009 dibandingkan kuartal sebelumnya. Tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan alasan utama calon pembeli menahan diri.

Head of Marketing Departement Subsector Apartment  Nonny Subeno mengatakan,  perlambatan permintaan terjadi dari segmen menengah sampai tingkat atas (highend).

"Untuk menengah atas dengan level angsuran KPR Rp 10 juta sampai Rp 15 juta masih ada penjualan walaupun terlihat menurun," kata Nonny dalam diskusi Interaktif Cushman and Wakefield di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 21 April 2009.

Pelemahan rupiah terhadap US$ menyebabkan calon pembeli menunda pembelian akibat suku bunga KPR yang tinggi. Dia menjelaskan, untuk perumahan kelas menengah atas  (Rp10 sampai Rp 15 juta) 60 persen di antaranya masih menggunakan KPR. Hal yang sama juga terjadi pada calon pembeli perumahan menengah bawah (rusunami). "Sebanyak 70 sampai 80 persen menggunakan KPR," katanya.

Hasil wawancara Cushman and Wakefield dengan beberapa pengembang, kata dia, tingkat presale (tingkat penjualan sejak proyek belum jadi dan diluncurkan) melambat 2,7 persen pada kuartal I 2009 dibandingkan kuartal IV 2008. Namun penyerapan bersih pada kuartal I 2009 lebih tinggi yaitu 1,158 unit dibandingkan dengan 943 unit pada kuartal sebelumnya. Proyek yang baru diluncurkan mencatat penjualan presales 28 persen. Adapun permintaan rusunami pre sales 6,4 persen dibandingkan kuartal lalu.

Suplai kondominium yang masuk ke pasar tahun ini adalah Best Western Mangga Dua Residence, Thamrin Residence (Menara Chrysant), Permata Hijau Residence (Menara A), The Boulevard, Boutique Residence, The Kuningan Place dan Graha Seribu Mansion. Proyek-proyek ini menambah pasokan kumulatif kondominium di Jakarta menjadi 70.614 unit atau bertambah 2.100 unit dari kuartal sebelumnya. Sebagian besar proyek berasal dari proyek kondominium kelas menengah menjadikan total pasokan kondominium menjadi 30.391 unit.  

Nonny memperkirakan lemahnya permintaan masih akan berlanjut hingga kuartal III atau sesuai perubahan ekonomi. Untuk mengatasi penurunan permintaan tersebut, kata Nonny, pengembang memberikan gimmick menarik dengan menambah cicilan, menawarkan cicilan tanpa bunga, atau pembayaran down payment yang lebih mudah dan campuran ketiganya.

Kondisi BI rate yang cenderung menurun, katanya, akan menguntungkan bagi pembeli jika membeli presales. Insentif pemerintah berupa pemberian Pajak Pertambahan Nilai dan Bea Masuk (PPN BM) terhadap pengembang bakal merelaksasi kesulitan properti di apartemen. "Kemudahan sebesar Rp8 juta kalau sudah ditetapkan pembelian apartemen akan berubah,setidaknya menaikkan 20 persen pembelian," katanya.

Adapun apartemen sewa menurun akibat perlambatan di sektor ekonomi sehingga banyak ekspatriat yang kembali ke negara asal seperti pada sektor energi. Secara umum, harga apartemen sewa, katanya tetap stabil kendati ada sebagian pemilik individual yang menurunkan harga agar cepat terisi dan memperoleh dana segar.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara
Ketum PSS Erick Thohir bersama Emil Audero Mulyadi

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, blak-blakan soal pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero. Akankah Emil akan jadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia terbaru.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024