Harga Minyak Turun Hampir 6 Persen

VIVAnews - Harga minyak mentah di dua bursa utama dunia pada perdagangan awal pekan ini kembali turun. Situasi itu terkait dengan masih lesunya tingkat permintaan akibat anjloknya kegiatan manufaktur di Amerika Serikat (AS), dan sebaliknya harga belum terpengaruh oleh keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi 1,5 juta barel.

Pada akhir perdagangan Senin sore, 3 November 2008, di bursa New York (Selasa pagi WIB), harga minyak turun US$3,87 atau hampir 6 persen menjadi US$63,91 per barel. Sedangkan di bursa London, harga minyak mentah Brent juga turun US$4,84 menjadi US$60,48 per barel.

Harga minyak mentah akhir-akhir ini sangat bertolakbelakang dengan beberapa bulan lalu. Pada pertengahan Juli lalu, harga minyak mencetak rekor tertinggi sebesar US$147,27 per barel. Namun sejak saat itu terus menurun seiring dengan anjloknya tingkat permintaan di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara konsumen utama lain karena di saat yang bersamaan mereka mulai merasakan krisis keuangan yang bersumber dari kredit macet bisnis hipotek.   
    
"Faktor yang paling berpengaruh atas turunnya harga minyak hari ini [Senin] adalah adanya data yang menunjukkan bahwa kegiatan manufaktur di AS pada bulan Oktober turun ke tingkat terendah dalam 26 tahun terakhir. Ini artinya menimbulkan kekhawatiran lagi bagi permintaan minyak," kata Phil Flynn, pengamat dari Alaron Trading, di Chicago. 

Menurut Flynn, kegiatan manufaktur dulunya merupakan faktor yang paling berpengaruh atas permintaan minyak. "Namun karena sektor manufaktur sedang turun, maka sulit mendongkrak tingkat permintaan atas minyak," kata Flynn seperti dikutip situs internet surat kabar "The Guardian."
 
Memang kegiatan pabrik-pabrik di AS - yang merupakan barometer bagi permintaan minyak di masa depan - turun drastis dari poin 43,5 pada bulan September menjadi 38,9 pada bulan Oktober hingga mencapai rekor terendah dalam 26 tahun terakhir. Itu terjadi saat krisis keuangan tengah menggerogoti negara ekonomi terbesar di dunia tersebut. Menurut The Institute for Supply Management, indeks di bawah 40 menunjukkan kegiatan manufaktur sudah tergolong rendah. (AP)  
 

Intip Prediksi Setlist Konser TVXQ di Indonesia pada 20 April 2024 di BSD Tangerang
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau arus mudik 2024

ASN Boleh WFH 16-17 April untuk Tunda Arus Balik, Menko PMK: Kamis-Jumat Jangan Bolos!

Menko PMK Muhadjir Effendy mengimbau agar ASN tidak menambah waktu WFH selain dua hari yang telah ditetapkan tersebut.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024