Semifinal Liga Champions

Barcelona vs Chelsea, Guardiola vs Hiddink

VIVAnews - Persaingan demi status klub terbaik Eropa kini mendekati puncak. Barcelona mengemban misi melewati Chelsea demi meruntuhkan dominasi Liga Inggris di Liga Champions. Duel Blaugrana versus The Blues akan menjadi tontonan menarik.

Musim lalu, Chelsea memang lebih mentereng dibanding Barca. Klub milik Roman Abramovic ini mampu melaju ke final di Moskow, Rusia. Sayangnya, ambisi The Blues harus terhenti oleh seteru abadinya di kancah domestik, Manchester United dalam drama adu penalti.

Heboh Pegawai Kristen Jadi Petugas Haji, Ini Penjelasan Kemenag

Chelsea pantas tetap menyisipkan kekhawatiran saat harus bertemu Barca. Dalam head to head  11 kali pertemuan kedua tim, Barca sedikit lebih unggul dengan mengoleksi lima kemenangan, dua kali seri dan empat kekalahan termasuk di ajang Fairs Cup.
 
Namun pada duel bertajuk Liga Champions, kedua tim ini terbilang sama kuat. Dalam delapan pertemuan sejak 2000 silam, kedua tim sama-sama saling mengalahkan sebanyak tiga kali dan dua kali bermain imbang.

Melihat catatan itu, tentu akan sangat menarik mencoba membuka lembaran sejarah head to head dua raksasa Eropa ini di kompetisi tertinggi Benua Biru:

Perempatfinal Liga Champions 2000

Leg 1: Chelsea 3-1 Barcelona.

Gol-gol dari Gianfranco Zola dan Tore Andre Flo (dua gol) di Stamford Bridge berhasil membuat Chelsea unggul 3-0 di babak pertama. Luis Figo bisa memperkecil ketinggalan di babak kedua.

Leg 2: Barcelona 5-1 Chelsea.

Begini Ketatnya Pengamanan World Water Forum di Bali

Ketinggalan dua gol di leg 1, Rivaldo dan Figo berhasil membuat Barca unggul 2-0 di leg pertama. Namun Flo berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1. Sepertinya Chelsea akan melaju dengan agregat gol 4-3, namun Dani berhasil membuka peluang Barca setelah mencetak gol tujuh menit sebelum usai. Alhasil babak perpanjangan waktu digelar. Mimpi buruk Chelsea di mulai saat Barca mendapat hadiah penalti. Gol Rivaldo meruntuhkan moral Chelsea. Barca akhirnya unggul 5-1 setelah ditutup gol Patrick Kluivert di menit 104.

Babak 16 besar Liga Champiosn 2005

Leg 1: Barcelona 2-1 Chelsea.

DPR: Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Bersifat Tersier Tak Jawab Masalah UKT Mahal

Chelsea sempat diuntungkan dengan gol bunuh diri bek Barca Juliano Belletti. Namun Barca berhasil membalikkan keadaan dengan dua gol lewat Maxi Lopez dan Samuel Eto'o di babak kedua. Namun pertandingan itu sempat diwarnai keputusan kontoversial dari wasit Anders Frisk yang mengusir keluar Didier Drogba pada menit ke-55.

Leg 2: Chelsea 4-2 Barcelona

Gol-gol dari Eidur Gudjohnsen, Frank Lampard dan Damien Duff di 11 menit babak pertama benar-benar mengejutkan Barca. Meski sempat bangkit dengan dua gol dari Ronaldinho, namun gol bek John Terry akhirnya memusnahkan harapan Blaugrana.

Babak 16 besar Liga Champions 2006

Leg 1: Chelsea 1-2 Barcelona

Ini menjadi kekalahan pertama Chelsea dari Barca di Stamford Bridge. Di usirnya bek sayap Asier Del Horno di babak pertama benar-benar menjadi mimpi buruk The Blues. Meski sempat memimpin lewat gol bunuh diri gelandang Barca Thiago Motta, Blaugrana berhasil unggul setelah gol bunuh diri Terry dan gol dari Samuel Eto'o.

Leg 2: Barcelona 1-1 Chelsea. Sebuah gol dari Ronaldinho berhasil disamakan Frank Lampard lewat titik putih penalti.

Fase Grup Liga Champions 2006:

Pada fase grup, di pertemuan pertama Chelsea berhasil unggul 1-0 lewat gol Didier Drogba di Stamford Bridge. Sedangkan di kandang Barca, Camp Nou, kedua tim harus puas bermain imbang 2-2. Gol Deco berhasil disamakan Lampard. Kemudian gol Eidur Gudjohnsen juga berhasil disamakan Drogba di masa injury time.

Guardiola (38) vs Hiddink (62)

Tentu kurang menarik jika membandingkan dua klub ini tanpa menyoroti dua ahli taktik yang akan beradu strategi. Kejeniusan Hiddink akan beradu kekuatan dengan kepintaran Guardiola di babak semifinal nanti.

Karir sebagai pemain:

Guardiola murni didikan akademi muda Barcelona. Ia telah menghabiskan 11 tahun karirnya di klub Catalunya itu sebelum akhirnya menjajal Italia pada 2001. Brescia dan Roma menjadi dua klub yang pernah disambanginya. Namun Guardiola sempat dilarang tampil selama empat bulan setelah terbukti menggunakan doping jenis nandrolone. Pada 2007, Guardiola memutuskan hengkang ke Qatar dan terakhir ke Meksiko sebelum akhirnya gantung sepatu.

Hiddink mengawali karirnya sebagai pemain sebagai gelandang bertahan. Sebagian besar karirnya dihabiskan bersama klub De Graafschap. Hiddink juga sempat menghabiskan dua musim di PSV Eindhoven dan sempat bermain di Liga Sepakbola Amerika Utara.

Karir Kepelatihan:

Guardiola mengawali karir kepelatihannya sebagai pelatih tim kedua Barca. Namun baru satu tahun menangani calon-calon bintang Barca, Pep Guardiola secara mengejutkan ditunjuk menggantikan Frank Rijkaard menangani Lionel Messi cs. Meski sempat diragukan banyak pihak, namun Guardiola terbukti mampu membuat Barca menjadi tim paling produktif di kolong langit ini.

Hiddink memang dikenal sebagai seorang manajer pelancong. Pelatih asal Belanda ini dikenal tak takut menghadapi tantangan. Di bawah tangan dinginnya, beberapa negara yang awalnya dipandang sebelah mata akan menjelma menjadi kuda hitam.

Di level klub, Hiddink juga telah menoreh sederet prestasi. Ia telah memenangkan Piala Eropa dan tiga gelar Liga Belanda bersama PSV Eindhoven sebelum akhirnya hengkang ke Fenerbahce dan Valencia.

Pada 1994, Hiddink diangkat menjadi pelatih timnas Belanda namun mengalami kegagalan di Euro 1996. Ia juga sempat mengantarkan tim Oranye ke semifinal Piala Dunia 1998 namun mengalami kekalahan dari Brasil di drama adu penalti.

Setelah gagal bersama Real Madrid dan Real Betis, Hiddink kembali memilih menangani timnas. Ia memilih negara Korea Selatan sebagai tantangannya. Hebatnya ia mengantarkan negeri Gingseng itu ke babak semifinal Piala Dunia 2002.

Setelah sukses mengantarkan Australia di Piala Dunia 2006, kini Hiddink memilih timnas Rusia sebagai pelabuhannya. Tangan dinginnya kembali terlihat setelah membuat Rusia menjadi tim kejutan di Euro 2008 lalu. Kedekatannya dengan taipan Rusia, Roman Abramovic membuatnya kini memangku jabatan ganda dengan menjadi manajer Chelsea.


Prestasi Musim Ini:

Barcelona berhasil melakukan kejutan dibawah Guardiola. Barca selalu memimpin atas rivalnya Real Madrid. Hingga gornada ke-33 Barca telah unggul empat poin dari Los Merengues. Tak hanya itu, Barca juga masih berpeluang merengkuh duga gelar lagi yakni di Piala Raja dan Liga Champions tentunya. Trisula Lionel Messi, Thierry Henry dan Samuel Eto’o kini menjadi senjata pilihan Guardiola di lini depan.

Chelsea dibawah rezim Hiddink menunjukkan kebangkitannya. Sempat terseok-seok dibawah Felipe Scolari, Chelsea kini berhasil nangkring di tiga besar Liga Inggris. Tak hanya itu, final Piala FA dan semifinal Liga Champions kini telah dikantongi The Blues. Hiddink pula yang kembali menghidupkan naluri predator Drogba di Chelsea.


Gaya Bermain:

Menyerang, menyerang, menyerang. Itu menjadi falsafah Barca dibawah rezim Guardiola. Hingga saat ini, hal itu terbilang sangat efektif. Barca menjadi tim paling produktif di Eropa bahkan dunia dengan torehan 140 gol musim ini. Trisula Mesi, Henry dan Eto'o berhasil menceploskan 90 gol diantaranya. Dimotori Xavi Hernandez dan Andreas Iniesta dan Yaya Toure, lini tengah Barca sangat piawai memanjakan trio bombernya.

Keseimbangan coba diterapkan Hiddink di Stamford Bridge. Meski dikenal sebagai penganut Total Football, Hiddink rupanya tak menafikan sosok-sosok penting Chelsea. Adanya Michael Essien dan Michael Ballack di tim membuat manajer Belanda itu tak segan memainkan pola sedikit bertahan dengan menerapkan satu striker di depan.

Namun jangan tertipu dengan langsung mengklaim Hiddink seorang pelatih bertahan di Chelsea. Diberinya kebebasan buat Frank Lampard di dukung dua bek sayap menjadi indikasi Hiddink tak serta merta meninggalkan sepakbola ofensif.

Nah, melihat head to head di atas tentu laga Barcelona kontra Chelsea akan menyuguhkan aroma persaingan yang masih sulit ditebak. Kejelian pelatih dan kecerdikan pemain akan dipandu dengan faktor keberuntungan yang sering kali menjadi penentu. Dan siapa yang pantas melenggang ke Roma?

Bali United vs Persib Bandung

Pelatih Bali United Akui Kekuatan Persib Bandung

Pelatih Bali, Stefano Cugurra, tetap menaruh kewaspadaan dengan kekuatan Persib meski timnya punya rekor bagus. Menurut dia, tuan rumah memiliki pemain dengan kualitas mu

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024