Kanselir Jerman Sidak Pemilik Senjata Api
VIVAnews - Kanselir Jerman Angela Merkel berencana melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke kediaman sejumlah warga pemilik senjata api. Sidak ini dilakukan untuk mengetahui keamanan penyimpanan senjata menyusul kasus penembakan brutal di suatu sekolah menengah pekan lalu. Namanya juga sidak, waktunya tidak diungkapkan ke media massa.
Sebelumnya, Merkel mengisyaratkan tidak akan merevisi hukum kepemilikan senjata api setelah kasus penembakan yang membunuh 15 orang di sekolah Albertville, di kota Winnenden, negara bagian Baden-Wurttemberg, Jerman, Rabu pagi 11 Maret 2009 waktu setempat. Dalam kasus itu, si pelaku bunuh diri
Merkel hanya mengimbau agar masyarakat memberi lebih banyak perhatian kepada remaja. "Kita harus melakukan segala hal untuk mencegah anak-anak mendapatkan senjata, dan mencegah anak-anak berbuat kekerasan," kata Merkel dalam pidato di radio Deutschlandfunk, yang dimuat di laman The Local, edisi Minggu, 15 Maret 2009.
Tim Kretschmer, demikian nama si penembak, melakukan pembantaian di sekolah Albertville dengan menggunakan pistol Berreta, yang merupakan koleksi senjata ayahnya. Polisi menemukan bahwa ayah Kretschmer merupakan anggota klub menembak dan memiliki 15 pucuk senjata api.
Semua senjata tersimpan dengan aman dalam lemari terkunci, kecuali Beretta yang diambil Kretschmer dari ruang tidur orang tuanya. Ayah Kretschmer terancam pidana jika terbukti melanggar hukum kepemilikan senjata yang mengatur mengenai penyimpanan senjata api.
Ancaman hukuman bisa bertambah jika Kretschmer terbukti memiliki kecenderungan berbahaya. Orang tua Kretschmer telah menolak pernyataan polisi, jaksa, dan kepala klinik yang mengatakan Kretschmer pernah mendapat perawatan psikiatris mengobati depresi. "Tidak ada perawatan psikiatris bagi Tim," ujar pengacara keluarga Achim Bachle.
Sementara itu, siswa sekolah Albertville telah diizinkan mengambil barang-barang pribadi mereka yang tertinggal saat peristiwa penembakan berlangsung. Namun para pelajar diperkirakan belum akan kembali belajar hingga satu pekan mendatang.