Kapolda Jatim Mundur dari Kepolisian

Kapolri: Polisi Itu Netral, Netral, Netral

VIVAnews - Kepala Kepolisian, Jenderal Bambang Hendarso Danuri kembali membantah pernyataan mantan Kepala Kepolisian Jawa Timur, Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja yang mengatakan ada intervensi dalam pengusutan kasus dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT) dalam pilkada Jawa Timur.

"Saya sebagai Kepala Polri tetap menegaskan bahwa Polri netral, netral, netral!," kata Bambang Hendarso, dengan nada tinggi, di hadapan  wartawan di Ruang Utama Polri, Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Jumat 20 Maret 2009.

Bambang Hendarso juga menggarisbawahi bahwa polisi tak bisa diintervensi siapapun, khususnya dalam kasus dugaan pemalsuan daftar pemilih yang jadi polemik hebat jelang pemilu.

"Kalau ada intervensi, tunjuk siapa, dimana, apakah di Polda, di daerah," kata Bambang Hendarso.

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Terkait  Herman bahwa ada intervensi Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Komisaris Jenderal Susno Duadji dalam penghentian kasus daftar pemilih, Bambang Hendarso membantahnya.

"Kalau Kabareskrim turun memberikan petunjuk atau supervisi, itu bukan intervensi," tambah dia.

Polri, tambah dia, sudah melakukan koordinasi untuk menghindari masalah-masalah dalam pemilu 2009 yang akan berlangsung 9 April 2009.

Bersama pengawas pemilu, kata Bambang Hendarso, polisi juga akan memperketat pengawasan. "Untuk meminimalisasi oknum atau siapapun yang curang," tambah dia.

Konferensi pers siang ini juga dihadiri semua pejabat polri, Kapolda Jawa Timur, Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam, Ketua KPU Hafiz Anshyari, Ketua KPUD Sampang, dan Ketua KPUD Bangkalan.  Meski datang di Markas Besar, konferensi pers itu minus Herman Surjadi Sumawiredja.

Herman menyatakan mundur dari dunia kepolisian sejak 19 Februari 2009.  Herman mengaku kecewa atas penghentian kasus dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT) dalam pilkada Jawa Timur.

Dia mengungkapkan ada intervensi Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji untuk menghentikan perkara pemalsuan daftar pemilih.

Kasus pemalsuan daftar pemilih berawal dari laporan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawangsa-Mudjiono (Kaji). Dari 368 sampel lembar DPT berisi 128.390 data pemilih yang dilampirkan pihak Kaji, ditemukan 29.949 suara yang datanya fiktif atau tidak benar.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan
Rilis TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama

Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya

Polisi sudah menangkap Galih Loss karena dugaan penistaan agama terhadap agama Islam.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024