Prediksi Pasar Saham

IHSG Dalam Tren Menguat

VIVAnews - Pergerakan positif saham-saham unggulan dan momentum kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berlanjut pada transaksi Selasa 24 Maret 2009. IHSG masih berpotensi menguat dengan target penguatan hingga ke level 1.438.

Pada transaksi awal pekan ini, Senin 23 Maret 2009, IHSG melesat 45,75 poin (3,36 persen) ke level 1.406,64.

"Berdasarkan chart yang ada, level 1.438 kemungkinan akan terpecahkan besok (hari ini)," kata analis pasar modal, Willy Sanjaya, kepada VIVAnews di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, selain faktor penguatan rupiah terhadap dolar AS dan kenaikan harga minyak mentah yang sempat menembus US$ 52 per barel, potensi penguatan IHSG akan ditopang saham infrastruktur.

Kondisi itu dipicu oleh maraknya pembangunan jalan tol dan beberapa proyek infrastruktur milik pemerintah.

Pengamat pasar modal Muhammad Karim, menambahkan, tren kenaikan indeks untuk jangka pendek hingga menengah panjang mulai terlihat pada perdagangan kemarin. Hal itu ditunjukkan dengan maraknya transaksi beberapa saham unggulan, seiring masuknya investor asing.

"Momentum indeks sudah positif," ujarnya. "Tanda-tanda uptrend untuk jangka menengah mulai terlihat".

Kondisi serupa juga terjadi di bursa Asia kemarin. Hingga akhir sesi, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong menguat 613,91 poin (4,78 persen) menjadi 13.447,42, Nikkei 225 terangkat 269,57 poin (3,39 persen) ke posisi 8.215,53, dan Straits Times naik 67,16 (4,21 persen) ke level 1.664,08.

Pada perdagangan semalam, indek Dow Jones ditutup menguat 497,48 poin atau 6,84 persen ke 7.775,86. Indeks Nasdaq juga menguat tajam 98,50 poin atau 6,76 persen ke 1.555,77 dan indeks S&P 500 juga menguat 54,38 poin atau 7,08 persen ke 822,92. 

Rekomendasi 
Willy merekomendasikan saham-saham di sektor infrastruktur seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Selain karena dipicu maraknya proyek infrastruktur, peluang pergerakan positif saham-saham tersebut ditopang rencana pembagian dividen. "Adhi Karya dikabarkan akan membagikan dividen cukup besar," ujarnya.

Menurut dia, emiten BUMN cenderung memberikan dividen rata-rata di atas 30 persen. Secara teknikal, saham-saham tersebut juga masih jauh dari harga wajarnya (fair value).
 
Target harga saham ADHI Rp 720 per unit, sedangkan TOTL Rp 300 per unit. "Meski hari ini (kemarin) WIKA kurang atraktif, saham ini masih berpeluang menguat.

Selain itu, Willy menyarankan investor mencermati saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Saat ini, harga saham anak usaha PT Pertamina (Persero) itu juga masih jauh dari harga wajarnya. 

"Harga ELSA baru Rp 148 (kemarin), sedangkan target Rp 480," kata dia. "Jadi, saham ini masih cukup menarik". Elnusa juga dikabarkan akan membagikan dividen.

Sementara itu, Karim masih merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). "Selain ketiga saham itu, beberapa saham perbankan juga menjanjikan," katanya.

Momentum kenaikan saham blue chips itu akan ditopang masuknya investor asing. "Saham-saham itu masih berpeluang menopang kenaikan indeks," ujarnya.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024