VIVAnews - Perusahaan Listrik Negara mematikan lima gardu yang terendam air akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Cirendeu, Jakarta Selatan. Upaya ini dilakukan untuk keselamatan warga.
"Gardu yang terendam akan membahayakan peralatan yang ada. Untuk keselamatan, maka sementara gardu ajan dimatikan secara teknis," kata Manajer Distribusi PLN Disjaya Widodo Budi Nugroho kepada VIVAnews, Jumat 27 Maret 2009.
Gardu Situ Gintung jebol sekitar pukul 04.30 WIB. Air dari danau itu langsung membanjiri rumah warga. Untuk sementara korban tewas sedikitnya sebanyak 32 orang. Namun data resmi Depkes hingga pukul 10.42 WIB masih 18 orang. Data korban tewas ini masih simpang siur.
Sementara Direktur Pembangkitan Jawa, Madura dan Bali Murtaqi Syamsuddin yang dihubungi terpisah mengatakan, gardu dimatikan sampai secara teknis memungkinkan untuk dihidupkan kembali. Lima gardu yang terendam ini kebanyakan di daerah-daerah yang juga terendam air Situ Gintung.
"Listrik tidak boleh dinyalakan, sangat bahaya. Dan tidak bisa dialihkan ke gardu lain. Kita tunggu air surut, setelah secara teknis aman baru dinyalakan kembali," katanya.
Saat ini, kata Budi, PLN fokus pada pengamanan warga. "Jadi kita belum bicara soal kerugian," katanya. Yang pasti aliran listrik di sekitar 5 gardu itu tidak bisa disistribusikan. "Dan itu tidak mempengaruhi pasokan secara keseluruhan," katanya.
Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
Dari hidupkan kota mati di sarang OPM hingga sejahterakan prajurit.
