Tanggul Situ Gintung Jebol

Korban Mengeluh Tak Dapat Bantuan

VIVAnews - Bantuan bagi para korban tanggul Situ Gintung yang jebol ternyata belum terdistribusi secara merata. Riska Permata (33), warga Cirendeu Permai, mengeluh belum menerima bantuan apapun sejak Jumat 27 Maret 2009.

"Belum ada yang kasih bantuan makanan, atau apa pun, padahal kami juga memerlukan," katanya ditemui di lokasi bencana, Sabtu 28 Maret 2009.

Menurut Riska, bantuan yang paling dibutuhkan adalah alat-alat berat untuk mengangkut puing-puing yang ada di jalanan. Selain itu juga butuh alat untuk menyedot lumpur. " Lihat saja lumpurnya begini tebal, jalan saja susah sekali, " kata Riska.

Hal yang sama juga dirasakan, Rina (35). Ia menyesalkan bantuan tidak sampai ke tempatnya di komplek Cirendeu Permai. "Kami juga lapar dan butuh makanan," katanya

Menanggapi hal tersebut dr Rahmat Salam, Ketua Posko Utama Bencana Situ Gintung, mengatakan belum ada informasi yang mengatakan warga di daerah komplek Ciputat Permai belum mendapat bantuan sama sekali. "Belum ada informasi ke sini, tapi dengan adanya informasi ini bantuan akan segera  kami salurkan," ujarnya.

Rahmat juga mengharapkan jika ada informasi apapun mengenai korban, seperti korban yang belum mendapat bantuan atau laporan korban hilang, segera dilaporkan ke Posko Utama yang berada di Fakultas Hukum Universitas Muhamadiyah

"Kami selalu berkoordinasi dengan semua posko yang ada, jadi semua warga dipastikan mendapatkan bantuan," ujarnya.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, beberapa posko di UMJ dan STIE Ahmad Dahlan, terjadi penumpukan bantuan seperti mie instan, pakaian, dan obat-obatan. Kondisi ini berbeda di perumahan Cirendeu, tidak ada posko yang memberikan bantuan, baik dari pihak pemda dan swasta.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya
Kendaraan melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit PTPN VI, Sariak, Pasaman Barat, Sumatra Barat

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) realisasinya per tahun masih sedikit.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024