Melongok Sistem TI Pemilu 2009

KPU.
Sumber :
  • Syaefullah/VIVA.

VIVAnews -- Pemilu telah dimulai, namun masih banyak yang bertanya-tanya apa saja peran teknologi informasi untuk mensukseskan penghitungan suara di Pemilu 2009.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Berdasarkan dokumen tim ahli sistem informasi KPU dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), tujuan penerapan teknologi informasi pada pemilu kali ini adalah, "mengumpulkan dan menyajikan hasil perolehan suara Pemilu dari seluruh TPS dengan cepat, akurat, dan transparan, dalam mendukung fungsi pengawasan langsung oleh masyarakat."

Untuk mendukung kecepatan, sistem TI pemilu melibatkan jejaring komunikasi data yang aman, yaitu Virtual Private Network Internet Protocol Multiprotocol Label Switching (VPN IP MPLS), yang menghubungkan 33 provinsi dan 471 kabupaten/ kota.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Jaringan tersebut menggunakan metode transfer data Multiprotocol Label Switching, di mana setiap data dikelompokkan menjadi paket-paket dan diberi label-label. Kemudian data itu bisa dikirim melalui medium transport dan protokol apapun.

Jaringan ini menyediakan backhaul bandwidth sebesar 30 Mbps. Sementara di masing-masing kabupaten/ kota, bandwidth yang disediakan adalah 128 Kbps.

PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

Adapun urutan-urutan alur data dimulai di tingkat kabupaten/ kota. Di tingkat itu, Seluruh hasil rekap suara formulir C1 IT dari TPS dikumpulkan dan dipindai oleh scanner yang berkecepatan 30-50 halaman per menit (page per minute/ ppm).

Hasil pemindaian scanner menjadi file dokumen digital formulir C1 IT yang berformat GIF atau JPEG atau PDF. Kemudian hasil itu disimpan di cakram DVD.

Selain itu, hasil pemindaian oleh software Intelligent Character Recognition (ICR) akan dikonversi menjadi data digital yang terenkripsi (dikodekan) dan dikompresi agar ukuran filenya bisa diperkecil.

Kemudian, data tersebut dikirim melalui jaringan VPN milik PT Telkom, ke KPU Pusat dan masuk ke penyimpanan (storage) di KPU Pusat. Data yang diterima, akan direplikasi secara seketika (mirroring) di penyimpanan pusat data (data center) KPU.

Nah data dari data center tersebut, kemudian dibuatkan menjadi halaman statis. Kemudian, halaman statis itu dimasukkan di web server dan dapat disaksikan melalui internet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya