VIVAnews - Penjualan mobil mengalami penurunan hingga 30 persen pada akhir bulan Maret 2009.
"Terjadi penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian Budi Darmadi di kantor Gatot Subroto Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Budi, umumnya setiap bulan penjualan bisa mencapai 50 ribu unit per bulan. Namun, data terakhir yang diterima pihaknya menunjukkan penjualan bulan Maret hanya mencapai 34 ribu unit. "Jadi, ada penurunan," ujarnya.
Penurunan penjualan tersebut, kata dia, seiring dengan pelemahan daya beli masyarakat. Penurunan penjualan, terutama untuk jenis kendaraan penumpang. Sedangkan penjualan truk dan bus masih lebih baik dibandingkan kendaraan jenis penumpang.
"Meski demikian, penurunan tersebut lebih baik dibandingkan negara lain," tutur Budi.
Gaikindo, menurut Budi, telah menerapkan target moderat penjualan mobil nasional pada tahun ini sebanyak 400 ribu unit. "Target menurun daripada penjualan tahun 2008 sekitar 600 ribu," ujarnya.
Sementara itu, ekspor mobil ke beberapa negara masih terlihat baik. "Ekspor masih ada, terutama ke Jepang sebanyak 1.500 unit per bulan," ujarnya.
Sedangkan ekspor setahun, dia menambahkan, bisa mencapai 103 ribu unit.. Setelah Jepang, negara-negara impor terbesar kedua ada di ASEAN.
Data Depperin menunjukkan ekspor mobil CBU (completely built up) pada 2008 mencapai 100.538 unit yang di antaranya Toyota (estimasi 57.214 unit), Suzuki (25.888 unit), dan Daihatsu (17.436 unit).