VIVAnews - Petinju legendaris asal Amerika Serikat, Oscar 'Golden Boy' De La Hoya gantung satung tinju. Pemegang sepuluh gelar juara dunia di enam kelas berbeda itu mengumumkan keputusan ini dalam sebuah acara jumpa pers di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini.
Dalam sambutannya, Oscar mengaku sangat sedih meninggalkan ring tinju. Pasalnya, olahraga ini telah digelutinya sejak kecil dan telah melambungkan namanya di mata dunia.
"Saya telah menggeluti tinju sejak usia 5 tahun. Bagi saya, tinju adalah segalanya. Tapi saya sudah sampai pada keputusan untuk pensiun namun saya akan tetap berusaha untuk mengembangkan olahraga ini," ujar Oscar kepada wartawan seperti dilansir situs fightnews.com.
Oscar merupakan legenda tinju profesional. Dia mengakhiri karir bertinjunya setelah 45 kali naik ring dengan 36 kemenangan (30KO) dan enam kekalahan. Kekalahan terakhirnya diderita saat berhadapan dengan petinju Filipina, Manny Pacquiao dalam duel bertajuk Dream Match di Las Vegas, AS, Desember 2008.
Pertarungan Oscar yang saat ini menginjak usia 36 tahun dengan Floyd Mayweather, Mei 2007 lalu menjadi pementasan termahal di dunia tinju profesional. Dalam duel ini, Golden Boy Promotion (GBP) yang bertindak sebagai promotor berhasil menyedot pemasukan hingga 20 juta dolar AS.
Oscar mengawali karirnya dari tinju amatir. Di Olimpiade Barcelona 1992, petinju kelahiran Los Angeles, 4 Februari 1973 itu berhasil meraih medali emas. Setelah membukukan catatan 223 menang (163KO) dan enam kekalahan di tinju amatir, Oscar memilih untuk berlaih ke jalur tinju profesional.
Di dunia tinju bayaran Oscar langsung melejit. Gelar perdananya diraih dengan mengalahkan petinju Meksiko, Julio Cesar Chaves, 7 Juni 1996. Pada perebutan gelar juara dunia versi badan tinju WBC itu, Oscar dinyatakan menang TKO di ronde ketiga.
Meski gantung sarung tinju, Oscar dipastikan tidak akan jauh dari dunia tinju. Pasalnya, petinju dengan berdarah Meksiko itu merupakan pemilik Golden Boy Promotion (GBP). Dua petinju Indonesia, Daud 'Cino' Yordan dan Chris John bernaung di bawah bendera GBP.