Pemerintah Sarankan Tak Ekspor Beras IR 64

VIVAnews - Beras jenis IR 64 tidak diperkenankan untuk diekspor. Meski jenis beras ini pecahannya hanya 5 persen atau masuk kualitas beras premium, tetapi dalam tahap verifikasi ekspor kemungkinan tidak akan lolos.
 
Kepala Bulog Mustafa Abubakar mengatakan, jenis beras IR 64 tidak kompetitif dari segi harga. "Beras ini lebih mahal dibandingkan harga beras di Thailand dan Vietnam," kata Mustafa di Jakarta, Selasa 21 April 2009. Karena itu bagi pedagang yang menahan jenis IR 64 untuk diekspor, diharapkan untuk dijual.
 
Mustafa mengatakan, ekpor beras jenin ini tidak ada larangan resmi. Pelarangan hanya diberikan karena harganya memang tidak kompetitif. "Pemerintah sampai saat ini tidak menyarankan jika IR64 dijadikan komoditas ekspor," katanya.
 
Target ekspor pemerintah kali ini untuk jenis beras aromatik, misalnya seperti pandan wangi atau beras cianjur.
 
Ia juga mengatakan selain IR 64, beras organik belum ada rencana ekspor. Meski harganya bisa 3 - 4 kali lipat lebih mahal, pemerintah belum merencanakan ekspor. "Menghasilkan beras organik itu sulit," katanya. 

Beras organik bukan hanya jenis beras yang ditanam dan diberi pupuk organik saja, melainkan beras yang proses produksinya dikawal ketat. Selain menggunakan pupuk organik, penanaman beras ini juga harus memenuhi kaidah-kaidah penanaman secara organik.
 
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, jika rencana ekspor beras sudah positif, izin pengapalan akan diberikan jika sesuai ketentuan. "Apapun yang kita lakukan, pasti ekspor itu tidak akan mengganggu ketersediaan stok beras dalam negeri," katanya.


Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5
Azizah Salsha dan Pratama Arhan

Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen

Usai pertandingan tersebut, ternyata Pratama Arhan langsung curhat kepada sang istri, Azizah Salsha melalui pesan singkat.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024