Kuartal I-2009

EBITDA IndoAgri Tumbuh 183%

VIVAnews - Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang tercatat di Bursa Efek Singapura membukukan kenaikan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 183 persen.

Seluruh Personel AD, AL dan AU Dilarang Pakai iPhone, Bolehnya Samsung

EBITDA perseroan meningkat menjadi Rp 652 miliar (Sin$ 85 juta) pada kuartal I-2009 dari sebelumnya Rp 230 miliar (Sin$ 30 juta) pada kuartal IV-2008.

Seluruh unit usaha grup menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal itu terutama disebabkan oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Rotterdam CIF dari rata-rata US$ 512 per ton pada kuartal IV-2008 menjadi US$ 577 per ton di kuartal I-2009.

Peningkatan itu juga dipengaruhi turunnya kerugian kurs menjadi Rp 95 miliar dari Rp 247 miliar pada kuartal IV-2008 serta pertumbuhan volume yang kuat pada segmen minyak goreng.

CEO dan Executive Director IndoAgri, Mark Wakeford, mengatakan, lonjakan harga CPO sebesar 13 persen dari kuartal IV-2008 telah meningkatkan nilai penjualan perseroan pada kuartal I-2009.

"Marjin kami juga meningkat dibanding kuartal sebelumnya, terutama pada divisi perkebunan," kata Wakeford dalam siaran pers yang dipublikasikan di Jakarta, Rabu 29 April 2009.

Dia menjelaskan, volume penjualan minyak goreng naik dua persen menjadi 97.890 metrik ton (MT),  sedangkan volume penjualan margarin tumbuh
24 persen menjadi 45.387 MT.

"Marjin laba kotor kami juga naik menjadi 41 persen pada kuartal I tahun ini, atau meningkat dari 35 persen pada kuartal sebelumnya," ujarnya.

Wakeford menambahkan, perusahaan memperoleh manfaat dari bisnis model agribisnis yang terintegrasi, dengan pertumbuhan yang berkesinambungan. Pasokan internal CPO mampu memenuhi 75 persen dari kebutuhan divisi penyulingan.

Dibandingkan kuartal I-2008, pendapatan IndoAgri turun 30 persen karena penurunan harga CPO sebesar 50 persen dari rata-rata harga US$ 1.156 per ton menjadi US$ 577 per ton pada kuartal I-2009.

Namun, grup membukukan kenaikan marjinal satu persen pada volume penjualan CPO, sedangkan volume penjualan margarin menunjukkan pertumbuhan 14 persen dibandingkan kuartal sama tahun lalu.

Marjin laba kotor turun dari 43 persen pada kuartal I-2008 menjadi 41 persen pada kuartal I-2009 akibat turunnya harga jual hasil perkebunan, serta minyak goreng, dan lemak nabati.

Meski demikian, laba usaha divisi minyak goreng dan margarin meningkat 57 persen menjadi Rp 122 miliar pada kuartal I-2009 karena peningkatan operasional.

"Saat ini, kami memiliki pangsa pasar terbesar dalam segmen minyak goreng dan margarin bermerek di Indonesia," ujarnya.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso.

Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar, 28 Persen dari Laba Bersih

Nilai pembagian dividen itu diputuskan Dharma Polimetal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Perseroan pada hari ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024