VIVAnews - Tragedi gempa yang terjadi di Abruzzo, Italia bagian tengah, awal April 2009, masih membekas dalam hati Jarno Trulli. Pembalap yang lahir di kota tersebut sampai saat ini masih mengumpulkan dana untuk para korban gempa 6,3 skala Richter itu.
Caranya? Trulli mempromosikan website dimana para donatur bisa menyumbang di dalamnya. alamat web: www.abruzzonelcuore.org yang tercantum di kostumnya, ia "jual" ketika naik ke atas podium GP Bahrain, pekan lalu.
"Website ini saya dirikan untuk mengumpulkan uang bagi para korban bencana tragis ini. Hingga sekarang sudah terkumpul 17 ribu euro (Rp 241 juta lebih), dan saya sangat senang karenanya," kata Trulli seperti dilansir F1- Live, Rabu 29 April 2009.
Dalam empat GP awal, Trulli sudah dua kali naik podium. Di Australia, pembalap 34 tahun itu duduk di peringkat 3.
Sayangnya, di GP Malaysia, Trulli merosot satu peringkat ke posisi 4. Selang sepekan di Shanghai Cina, peringkat Trulli jeblok ke posisi 20 karena tidak mampu menyelesaikan lomba.
Namun di GP Bahrain, juara GP Monaco 2004 itu membayar kesalahannya dengan duduk kembali di posisi 3. Hal ini tentu sangat melegakan untuk tim dan pribadi Trulli.
Mengingat kini timnya, Toyota, sudah mengumpulkan 14,5 poin. Toyota duduk di posisi empat besar klasemen sementara konstruktor.
Sedangkan buat Trulli, kemenangan ini membuatnya kembali bisa mempromosikan website amalnya itu.
"Kami mendapat banyak dukungan dari pembalap lain yang menawarkan barang untuk dilelang. Saya akan terus melakukannya hingga akhir musim. Juga melakukan apa pun yang bisa membantu," Trulli berujar.
Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya
Selama lebih dari sepuluh tahun, konglomerat Hartono Bersaudara yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia.
